WHAT'S NEW?
Loading...

Bentuk Hubungan Kerja Pelayanan Anestesi Bedah Antar Unit Di Rumah Sakit| Bloggout

Pasien ruang rawat inap yg sudah mendapat tindakan atau pemeriksaan dokter, pemeriksaan penunjang dan sudah dipastikan tindakan operasi yg akan dilakukan. Perawat ruang rawat inap akan mempersiapkan prosedur pasien preoperasi (Penjadwalan saat operasi ke instalasi bedah, Informed Content, persiapan puasa, cukur, pemasangan IV Line, premedikasi dan lain-lain).

Setelah itu pasien dibawa keruang operasi. Perawat ruangan melakukan serah terima pasien menggunakan perawat instalasi bedah. Perawat Instalasi Bedah menghubungi perawat ruang rawat inap apabila operasi telah terselesaikan dilakukan. Sebelum pasien post operasi pindah keruangan perawat instalasi bedah melakukan serah terima pasien menggunakan perawat ruang rawat inap.

Apabila ada pasien ICU yang perlu dilakukan tindakan pembedahan maka perawat ICU melakukan penjadwalan waktu operasi & tindakan yg akan dilakukan ke Instalasi Bedah. Perawat ICU melakukan persiapan preoperasi (Informed Content, persiapan puasa, cukur, pemasangan IV Line, premedikasi & lain-lain).

Lalu pasien diantar ke Instalasi Bedah dan serah terima dalam perawat Instalasi Bedah. Setelah pasien terselesaikan dilakukan tindakan pembedahan perawat instalasi bedah akan menghubungi perawat ICU buat menjemput pasien ke instalasi bedah. Perawat Instalasi Bedah melakukan serah terima pasien sebelum pasien post operasi pindah ke ICU.

Sebaliknya bila ada pasien dari Instalasi Bedah yg telah selesai menjalani tindakan pembedahan dan di indikasikan masuk ke ICU maka perawat Instalasi Bedah menghubungi perawat ICU buat mempersiapkan loka tidur buat pasien baru dari Instalasi Bedah

Jika pasien IGD membutuhkan tindakan segera pada kamar operasi, maka perawat IGD menghubungi perawat kamar operasi tentang diagnosa pasien dan tindakan yang akan dilakukan serta dokter yang merawat. Perawat IGD menyebutkan kepada pasien dan keluarganya mengenai tindakan yg akan dilakukan dan dokter yg merawat.

Perawat IGD menjelaskan kepada pasien & keluarganya mengenai tindakan yang akan dilakukan dan meminta mengisi Informed Content. Perawat IGD mengantarkan pasien ke kamar operasi & melakukan serah terima dengan perawat Instalasi Bedah.

Pasien Kamar Bersalin(VK) yang membutuhkan pelayanan pembedahan maka bidan Kamar Bersalin (VK) menghubungi perawat kamar operasi mengenai diagnosa pasien & tindakan yang akan dilakukan dan dokter yang merawat.

Bidan Kamar Bersalin(VK) menjelaskan kepada pasien tindakan yg dilakukan & menciptakan Informed Content sebelum pasien diantar ke Instalasi Bedah. Bidan Kamar Bersalin (VK) melakukan serah terima pasien menggunakan perawat Instlasi Bedah.

Pasien Poliklinik yang membutuhkan pelayanan pembedahan maka perawat Poliklinik menghubungi perawat Instalasi Bedah tentang diagnosa pasien, tindakan yg akan dilakukan dan dokter yang merawat. Perawat Poliklinik mengungkapkan pada pasien tindakan yang akan dilakukan dan menciptakan Informed Content sebelum pasien diantar ke Instalasi Bedah.

Perawat Poliklinik melakukan serah terima pasien menggunakan perawat Instalasi Bedah. Setelah tindakan operasi dilakukan perawat Instalasi Bedah menghubungi perawat Poliklinik buat menjemput pasien dan melakukan serah terima pasien.

Peresepan Obat. Resep rawat inap ditulis sang dokter yg merawat pasien dan Informasi Nurse(IN) menginput ke Teramedik (TM). Kemudian resep diantar ke Instalasi Farmasi sang Informasi Nurse(IN) obat tadi diracik & diantar ke Instalasi Bedah.

Bila pasien Instalasi Bedah memerlukan inspeksi Cito (segera), transfusi atau permintaan darah buat pasien yang sedang menjalani pembedahan maka petugas Instalasi Bedah menghubungi petugas Laboratorium.

Petugas Laboratorium segera menuju Instalasi Bedah buat melakukan pengambilan sample, spesimen sesuai permintaan dokter dan hasilnya segera dilaporkan ke dokter Instalasi Bedah melalui Information Nurse (IN).

Bila pasien Instalasi Bedah membutuhkan pemeriksaan Patologi maka perawat Instalasi Bedah melakukan serah terima menggunakan pegawai Laboratorium. Perawat Kamar Bedah tadi mengantar jaringan & formulir PA ke bagian laboratorium. Hasil inspeksi Patologi akan dilaporkan bagian laboratorium ke perawat ruang rawat inap.

Pasien Instalasi Bedah yg memerlukan pemeriksaan Radiologi pada Instalasi Bedah maka petugas Instalasi Bedah menghubungi petugas Radiologi buat mempersiapkan indera inspeksi,misalnya dalam pasien Orthopedi yg memerlukan C-ARM.

Dalam pemeliharaan indera-indera di Instalasi Bedah berkoordinasi menggunakan bagian Teknisi pada hal pembuatan jadwal pemeriksaan dan pemeliharaan alat-alat pada Instalasi Bedah secara terjadwal. Jika ada alat-indera yang rusak, maka perawat Instalasi Bedah menciptakan surat pemberitahuan ke bagian Teknisi buat diperbaiki.

Petugas Teknisi memeriksa indera yang rusak, kemudian memperbaiki atau mengubah indera yang rusak sinkron kebutuhannya. Apabila teknisi tidak dapat memperbaiki peralatan yang rusak maka dihubungi petugas teknisi berdasarkan luar Rumah Sakit buat memperbaikinya dan melapornya ke Instalasi Bedah.

Hubungan Kerja Pelayanan Anestesi Bedah menggunakan Gizi

Jika terdapat jadwal operasi maka perawat Instalasi Bedah menghubungi bagian Gizi buat memesan kuliner untuk dokter sinkron dengan jumlah operasi pada saat itu. Petugas Gizi mengantar kuliner ke Instalasi Bedah sesuai dengan jumlah yg dipesan oleh perawat.

Hubungan Kerja Pelayanan Anestesi Bedah dengan Laundry dan CSSD

Perawat Instalasi bedah menghubungi bagian Laundry buat menjemput / mengantar indera tenun yg sudah dipakai atau yg akan digunakan pada Instalasi Bedah. Sedangkan dengan CSSD unit penting buat mensterelisasikan instrumen bedah dan linen yg telah higienis.

Demikianlah bentuk/ pola hubungan kerja pelayanan anestesi dan bedah menggunakan aneka macam unit di tempat tinggal sakit yang bisa medianers bagikan yang dihimpun dari berbagai sumber.(Editor: AW)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini