WHAT'S NEW?
Loading...

Sukses Itu, Ketika Kamu Bisa Menyukseskan Orang Lain| Bloggout

Di atas bus, penumpang hanya ada dua orang, berselang beberapa km, naiklah mamak, menggunakan tujuan ke pasar tradisional. Inilah awal pertemuan masa itu, & yang akan saya ceritakan.

Di atas bus, saya sapa mamak, serta menanyakan mau kemana. Hingga akhirnya, kami bercerita poly. Tetapi, satu hal yang menciptakan aku terkesan menggunakan cerita beliau terkait regenerasi.

"Ibarat memanen sebatang ubi, pada saat memetik hasil, keluar bongkahan ubi bercabang dan berat. Hasilnya mampu dimakan atau dijual pada pasar. Orang yg berhasil panen, boleh dibilang sukses. Ia bisa menanam, menjaga, merawat sampai memetik output. Tapi, orang tadi belum sanggup disebut hebat,"kata mamak.

"Kenapa belum hebat mak ?" Tanya aku .

"Jika hanya sekedar menanam, merawat, menjaga dan memanen, kita seluruh bisa. Tapi, bagaimana berbagi dan meregenerasi, dari satu sebagai 2, menurut dua sebagai 3 dan seterusnya inilah tantangan sebenarnya," ulasnya.

Kemudian mamak menjelaskan, bahwa sesudah sukses panen, sepantasnya dikembangkan, batang ubi dipotong-potong lebih kurang sepanjang lengan bawah. Batang ubi yg sudah di pangkas kemudian disortir, kemudian dicucukan pada huma baru, aktifitas ini terus dikembangkan biakan sampai sebagai luas. Inilah yang dimaksud regenerasi.

"Demikian pula dalam kehidupan sehari-hari. Bila kamu ingin besar & berpengaruh luas, maka ambillah model dari bertanam ubi," sarannya.

Lihatlah orang sekelilingmu, apakah beliau memiliki potensi? Ia lemah dari segi ekonomi? Ia tidak sanggup, akan tetapi mampu diberdayakan buat dikembangkan? Maka bantulah dia, carikan beliau jalan, beri beliau bantuan sesuai kemampuanmu. Tularkan terus energi ini tanpa memandang bulu.

Mamak terus, memberi saran pada penulis. Bahkan, dia memanggil aku sebagai " nakan" (keponakan). Bus terus melaju, lokasi tujuan mamak hampir dekat. Penulis sebenarnya sangat tertarik menanya poly hal tentang kehidupan sosial dari dia.

Saran mamak sebelum turun menurut bus, "nakan ! Apabila engkau ingin jadi orang akbar & memiliki "lahan luasdanquot; maka tanamlah menurut dini bibit-bibit kebaikan. Lakukan regenerasi, mulai perbaiki dirimu, berdasarkan keluargamu, lingkunganmu, & daerahmu. Bibit kebaikan yang nakan kembangkan adalah kader terbaik pada suatu hari. Dan, ajarkan jua filosofi kehidupan bertanam ubi pada mereka, jangan sampai terhenti." Saran mamak sebelum turun berdasarkan bus.

Terakhir mamak membicarakan kalimat sakti, bahwa "Sukses itu, saat kamu sanggup membuat orang lain sukses." Sebelum turun, saya ucapkan terima kasih atas saran dan petuah mamak. Juga sekalian bercermin diri, bahwa saya nir ada apa-apanya. Hanya sekedar sukses memanen, tapi belum sanggup membuatkan lahan potensial baik dikampung page juga dirantau. Boleh dibilang, baru bisa buat diri sendiri dan keluarga mini saja. Mungkin, suatu hari saya akan mampu.(AntonWijaya)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini