WHAT'S NEW?
Loading...

Keindahan dan Tantangan Air Terjun Batu Basurek Ladang Rimbo, Sungai Geringging| Bloggout

Wisata alam yang dimaksud, dikenal warga lokal bernama Air terjun Batu Basurek yg terletak pada atas bukit sirih, istilah penduduk setempat namanya 'gunung' batu basurek, tetapi penulis melihat seperti 'bukit' bukan gunung.

Sejak athun baru 2016, lokasi wisata air terjun batu basurek, mulai banyak dikunjungi sang masyarakat lokal dan luar wilayah, termasuk aparat pemerintah kecamatan & wartawan.

Memang, lokasi wisata alam yg terletak di pada hutan lindung Kabupaten Padang Pariaman ini, belum populer misalnya lubuk nyarai yang ada pada lubuk alung, atau misalnya air terjun lembah harau atau air terjun yang terdapat di lembah anai.

Namun pesona alam & daya tarik yang ditawarkan sang Air terjun batu basurek tidak kalah mentereng, meskipun kurang perhatian akan pengembangan infrastruktur oleh pemerintah wilayah. Maklum, lokasi wisata alam ini tergolong baru. Baru diketahui warga keberadaannya.

Meskipun medan yg ditempuh terbilang rumit, tidak menyurutkan niat penulis untuk berhenti ditengah jalan. Apalagi berbalik arah balik pergi.

Menjelang lokasi, penulis pula disuguhkan pemandangan alam lainnya, misalnya terlihatnya pantai Pariaman, penulis berkesimpulan yang terlihat adalah pantai Pariaman lantaran adanya 3 pulau kecil yang berjejer, seperti pulau angso duo, pulau tangah dan pulau pandan.

Tanjakan menjelang air batu basurek kira-kira kemiringan 45 derajat, selepas tanjakan terlihat jelas berdasarkan kejauhan bibir pantai. Disitu posisi yang sempurna buat beristirahat sejenak, atau sekedar menjerit, atau sambil menikmati pemandangan.

Apabila pengunjung haus dan lapar contohnya, kebetulan tidak bawa bekal, nir perlu khawatir, lantaran terdapat kurang lebih 5 warung menyediakan makanan dan minuman instan. Sembari istirahat bisa jua memesan kopi atau mie rebus.

Air mengalir berdasarkan atas, dilingkupi oleh hutan lebat, kira-kira berbentuk letter U. Tepat di tengah air mengalir deras turun ke bawah, yang terus mengalir ke sungai poly batu-batuan.

Hawa sejuk pun terasa kental, air yang mengalir hawakan dingin bagai air keluar dari kulkas, & butir-buah embun cipratan air terjun lengkap telah menambah kesejukan.

Saat berada pada rimba batu basurek yg dilingkupi hutan lebat itu, selaras ditemani desiran air, bikin penulis betah berlama-usang. Tidak terasa pukul telah menerangkan jam 17.00 wib, saatnya berkecimpung pulang.(Nurman)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini