WHAT'S NEW?
Loading...

Menanggapi Ide Pendirian Koperasi Perawat Indonesia| Bloggout

Medianers ~ Ide segar akan dahaga kreatifitas patut diacungkan jempol pada beberapa orang Perawat di tanah air dan yang berdomisili di luar negri. Pasalnya, ada keinginan kuat dari segelintir mereka untuk mendirikan Rumah Sakit atas nama Perawat.

Mungkin, jika itu terwujud melalui penggalangan dana 'keroyokan' melalui Koperasi yang bakal bernama Koperasi Perawat Indonesia akan menghadirkan 'oase' di padang pasir yang gersang, maksudnya akan hadir nama sebuah Rumah Sakit di Indonesia yang dilabeli nama sosok Perawat tanah air (mungkin).

Perhatikan nama-nama Rumah Sakit pada Indonesia, nyaris nama rumah sakit gunakan gelar dokter, RSUD dr.Adnaan WD contohnya, atau silahkan cek di wilayah anda apa nama RSUD-nya? Niscaya memakai nama dokter. Tidak bermaksud iri, akan tetapi demikianlah kenyataan bahwa penghargaan profesi di kesehatan itu tercurah bagi profesi dokter, lantaran apa? Karena mereka berbuat lebih sebagai akibatnya penghargaan datang tanpa diminta.

Inilah kesempatan bagi Perawat Indonesia untuk memulai menghargai profesinya sendiri, membangun dan berkonsolidasi melalui Koperasi Perawat Indonesia yang digagas, sebagaimana yang dilansir di situs resmi Koperasi Perawat Indonesia.

"Hingga kini , (seperempat) sebanyak 212 orang Perawat sudah mendaftarkan dirinya menjadi anggota. Ungkap Nurudin pada keliru satu kelompok media umum. Nurudin keliru satu pendiri Koperasi Perawat Indonesia, beliau bekerja pada Qatar pada perusahaan oil dan gas, beliau tidak henti-hentinya mengkampanyekan pada media sosial, mengajak Perawat Indonesia bergabung.

Sugeng Riyadi pun demikian, Perawat yg mengais Riyal di Qatar ini, pula sangat aktif memberikan fakta seputar prospek Koperasi Perawat Indonesia. "Ide ini mungkin dianggap aneh. Ide untuk menyatukan seratus ribu lebih perawat Indonesia pada seluruh pelosok nusantara bahkan luar negeri ke dalam satu wadah bernama Koperasi. Tapi krusial diingat bahwa nir terdapat yg nir mungkin pada dunia ini. Apabila punya hasrat kuat yg didukung menggunakan usaha yang tulus & dengan perkenan menurut Yang Maha Kuasa, maka Nothing is impossible!" Serunya di media umum.

Ide Pendirian Koperasi Perawat Indonesia Dari Media Sosial Hingga Menggelar Munas

Nurudin & Sugeng Riyadi merupakan pentolan menginisiasi pembentukan Koperasi Perawat Indonesia di media sosial. Berawal dari diskusi pada gerombolan sampai sanggup melobi senior Perawat yg sudah malang melintang di Jawa Tengah, sebut saja Edy Wuryanto, pernah jadi kandidat Ketua Umum PPNI tahun kemudian, yg saat ini masih aktif jadi pengurus PPNI Jateng, juga siap pasang badan menginvestasikan dananya demi merealisasikan terbentuknya koperasi yg digagas ini.

Draft AD/ART sudah mereka siapkan, & berencana menggelar Munas (Musyawarah Nasional) perdana pada tanggal 12 Mei mendatang, bertepatan dengan peringatan hari Perawat sedunia. Munas planning digelar pada gedung pusat pengembangan Keperawatan ( Java Nursing Center), Jawa Tengah.

Demikian juga Perawat senior sekaligus pengusaha yang berdomisili di Lampung, ia adalah "Bapak Nurdiono" istilah Sugeng Riyadi. Mas Sugeng menambahkan, "Bapak Nurdiono. Seorang perawat yang waktu ini telah menyandang gelar S3 berdasarkan UGM. Beliau berdomisili di Lampung. Beliau adalah pemilik TEGAR TV Lampung & komisaris beberapa Rumah Sakit disana. Dan, Alhamdulillah sudah bergabung, & akan ikut membesarkan Koperasi Perawat Indonesia." Bebernya.

Prospek Koperasi Perawat Indonesia

Pandangan penulis, ini merupakan langkah hebat yg akan membangkitkan ekonomi Perawat nasional. Sebagaimana kita ketahui Koperasi merupakan soko guru nasional yang akan menopang ekonomi yang goyah.

Potensi Perawat yg jumlah ribuan jika dikelola menggunakan baik, tentunya akan menjadi sebuah kekuatan ekonomi yg sangat besar . Rasanya sangat gampang mendirikan Rumah Sakit atau Pelayanan kesehatan atas nama Koperasi Perawat Indonesia. Dan, laba pula mampu memodali Perawat-Perawat Indonesia lainnya yang ingin buka usaha, serta meningkatkan pendapatan anggota yang sudah berinvestasi melalui Sisa Hasil Usaha (SHU).

Namun, yang perlu jadi perhatian adalah keseriusan pengelolaanya. Orang-orang ( pengurus) yang dipilih di Munas nanti hendaknya adalah sosok yang memiliki visi-misi pantang menyerah. Memiliki latar belakang insting pengusaha, dan telah di tunjukan dengan usaha yang telah ia kelola. Idealnya, pengawas koperasi didatangkan dari luar profesi Perawat, seperti butuh sentuhan Akuntan publik misalnya. Hal teknis inilah jadi penentu sukses atau tidaknya Koperasi Perawat Indonesia senantiasa. Selain transparansi laporan keuangan yang akuntabel.

Peran PPNI Terhadap Rencana Pembentukan Koperasi Perawat Indonesia.

Penulis sangat sepakat, apabila Koperasi Perawat Indonesia pada bawah badan bisnis milik PPNI, adalah Koperasi yg akan dikukuhkan ini bagian menurut PPNI, nir berdiri sendiri, akan tetapi bentuk badan usaha milik PPNI.

Pertanyaannya, apakah pengurus PPNI pusat nir melihat apa yg digagas sang aktivis Perawat ini menjadi potensi luar biasa? Yg mampu dijadikan kekuatan ekonomi organisasi profesi?

Meskipun ada koperasi yang telah dikelola PPNI, tetapi nir bersifat nasional, hanya diserahkan dalam masing-masing wilayah, cabang & ranting. Dan, pengelolaanya belum tertata menggunakan baik.

Harapan penulis, semoga Munas berjalan lancar, dan PPNI mengambil peran pada Munas nanti. Semoga! ( AntonWijaya).

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini