Akankah Kota Pariaman Menjadi Palm Jumaerah Indonesia| Bloggout

Dubai, Uni Emirat Arab berambisi berakibat Pulau Palm Jumerah menjadi resort terbaik dunia. Tidak tanggung-tanggung pulau Palm Jumerah adalah reklamasi pantai, dibuat persis seperti pohon palem. Padahal pantai selatan yang terletak di teluk persia tadi sebelumnya hanya hamparan laut luas, di tepi pantai gersang dan gurun pasir. Efek kreasi insan, maka jadilah sebuah pulau yg indah.

Palm Jumerah island, tertata apik, dilingkupi kurang lebih 30 hotel kelas dunia, sempurna pada tengah pulau berdiri juga bangunan megah menjulang seakan membelah langit. Lengkaplah, bagaikan seonggok nirwana global yg jatuh datang-datang dari langit. Di kawasan pulau juga dilengkapi apartemen, villa, cafe, restoran dan wahana transportasi.

Ada apa dengan pemerintah Uni Emirat Arab, negara kaya penghasil minyak bumi ini masih melirik sektor pariwisata? Dan, kenapa juga dengan muslim disana bergaya hayati hedonis, mengadopsi desain dan arsitektur orang barat, menciptakan kemegahan tiada tara?

Yah, penulis hanya mampu berasumsi, bahwa pemerintah Uni Emirat Arab menyadari bahwa, minyak bumi lambat laun akan habis. Apabila stok habis, apa lagi yg mampu mereka berdayakan? Mumpung sedang ada kapital maka beliau menciptakan potensi pariwisata menjadi cadangan menambah pundi-pundi keuangan negara.

Alhasil, dubai menjadi sebuah kota impian, dimana orang ingin mengunjunginya, termasuk penulis, selain ingin menunaikan ibadah haji ke Mekkah, pulau Palm Jumerah kunjungan selanjutnya, jika di beri kesempatan oleh Allah yang maha kuasa.

Republik Nauru

Di benua Oceania sana, sebuah negara mini bernama Nauru, mempunyai luas daerah 21 kilo meter persegi dengan jumlah penduduk 9.378 jiwa. Memiliki motto," God's Will First (Dahulukan kehendak yang kuasa). Nauru sempat menjadi negara terkaya pada dunia dalam tahun 1980, di nilai berdasarkan pendapatan perkapitanya. Penghasilan utama negara ini adalah fosfat.

Fosfat yg terdapat di Nauru akhirnya habis, dan negara ini kolaps, waktu ini hanya menunggu uluran tangan Australia dalam menaruh pinjaman uang. Dan, asal daya alam pada Nauru sulit di olah, bahkan 75 persen alamnya rusak ditambang. Kehidupan sangat sulit, semasa kaya, mereka mengabaikan sektor industri kreatif & nir menggarap potensi pariwisata.

Vanuatu

Sementara, negara tetangganya yang masih terletak di samudra pasifik, yakni Vanuatu, negara kepulauan yang punya 83 pulau , terbentang di lautan samudera pasifik. Vanuatu memiliki motto " Long God Yumi Stanap" artinya "Pada tuhan kita berpihak."

Vanuatu menjadi destinasi wisata yang menarik, pulau-pulau serta keindahan pasir putih, laut biru, dan alam bawah bahari nan memukau, menjadikan Vanuatu destinasi wisata bahari kelas dunia. Vanuatu menggantungkan hidupnya menurut sektor pariwisata. Pemerintah dan rakyatnya sadar akan hal itu.

Potensi wisata laut Pariaman

Tidak etis cita rasanya membandingkan antara kota Pariaman dengan Dubai atau Vanuatu menurut segi pariwisatanya. Setidaknya kita bisa mencontoh, bahwa negara yg tidak punya pulau mampu menciptakan pulau dan membuahkan lokasi impian global. Demikian pula negara yang menggantungkan nasibnya pada output tanbang, lambat laun akan bangkrut saat alam nir lagi produktif.

Vanuatu merupakan negara yang memahami potensi wisata baharinya, pemerintah & rakyat menjaga keindahan lingkungan, terumbu karang, pasir & lautnya, sehingga keindahan pulau-pulau yang terdapat di negaranya tidak lekang oleh waktu.

Sedangkan Kota Pariaman mempunyai 6 pulau mini yg 90 % belum terjamah, diantaranya: Pulau Bando, Pulau Gosong, Pulau Ujung, dan Pulau Kasiak. Hanya Pulau Angso Duo baru mulai pada garap dan diperkenalkan Pemko Pariaman dalam khalayak generik, progres pembangunan sedang berjalan.

Pulau Angso Duo & Pantai Gandoriah Pariaman

Penulis mendukung dan mengapresiasi langkah pemko Pariaman yg sudah memulai pembangunan dan menggarap sektor pariwisata bahari baik pulau angso duo, juga pantai Gandoriah dan pantai istilah.

Tetapi, pada strategi marketing buat memperkenalkan potensi daerah ini, tentunya aparat terkait di pemko Pariaman wajib menggelar iven skala nasional, juga internasional, supaya orang luar melihat estetika alam & keramahan ranah Pariaman.

Baca Juga : Pariwisata Pariaman Akan Maju Jika Masyarakatnya Berbenah

5 pulau yang belum tergarap pastinya pemko Pariaman kesulitan membangun tanpa adanya investor. Sebagaimana Dubai memberdayakan pulau Palm Jumaerah, tanpa investor pun, pemerintahnya akan sanggup. Persepsi penulis, Kota Pariaman sadar akan hal itu, yang di butuhkan saat ini memberikan citra positif pada dunia luar, bahwa Pariaman adalah kota yang "care" terhadap pengunjung, juga pada calon pemodal, yang bersedia menginvestasikan uangnya membangun resort, cottage dan villa serta wahana bermain di pulau-pulau yang belum tergarap.

Baca juga : Kunjungi Pulau Angso Duo, Lepaskan Niat Terpendam

Investor pun pasti menilai dari sisi penerimaan masyarakat setempat. Apakah daerah tempat mereka berinvestasi bebas dari tukang palak? Apakah bebas dari sentimen sara? Apakah masyarakat kota pariaman mampu melayani pengunjung dengan baik? Dan, banyak penilaian lain. Jika pertanyaan-pertanyaan demikian terjawab, " iya." Maka, insha allah lambat laun kota Pariaman akan menjadi "Palm Jumaerahnya" Indonesia. (AntonWijaya/ Dihimpun dari berbagai sumber)