WHAT'S NEW?
Loading...

Tahukah Anda Perbedaan Mendasar Antara Pimpinan Dengan Bawahan ?| Bloggout

Menurut mereka, biarlah sedikit, berasal niscaya. Akhirnya, itulah yang mereka dapatkan ! Yah, serba pasti semua. Pasti terbatas pengaruhnya, niscaya sedikit pengalamannya, pasti begitu-begitu saja hidupnya.

Sedangkan ciri-ciri seorang pimpinan, bersikap lain, dia berani hadapi ketidakpastian. Sebagaimana yang dikatakan Ippho Santosa, yakni, "seseorang pemimpin bisa hadapi ketidakpastian. Seorang pemimpin cendrung menggunakan otak kanan," tulisnya.

Masih istilah Ippho Santosa, seseorang yang cendrung memakai otak kanan, ciri-cirinya sebagai berikut:

  1. Melakukan sesuatu karena panggilan jiwa
  2. Bekerja sepenuh hati, bukan sepenuh gaji
  3. Cerdas secara emosional
  4. Supel, kreatif dan Imajinatif
  5. Intuitif, serta mengandalkan naluri.
  1. Rasional, terkait IQ
  2. Logis, realistis dan analistik
  3. Bekerja sesuai rencana dan standar prosedur
  4. Profesional
  5. Bekerja sesuai apa yang di perintahkan.

Lihat pada sebuah perusahaan atau instansi, orang bawahan lebih poly menurut pimpinan, malahan bawahan hampir 95 % berdasarkan total jumlah SDM yang terdapat.

Pertanyaan, bagaimana cara supaya otak kiri mengimbangi otak kanan, agar kita terhindar berdasarkan mental 'bawahan' & siap untuk jadi pimpinan?

Mungkin, kira-kira demikianlah pertanyaan yg berkelabat pada benak pembaca. Baik, saya akan membuatkan pengalaman. Menurut keliru satu instruktur saya saat Latihan Pra Jabatan, CPNS ( 2011), maaf ! Saya lupa nama beliau, Ia menyampaikan," latihlah anggota gerak kiri anda setiap beraktifitas."

Perlu diketahui, setiap aktifitas dari anggota tubuh bagian kanan (tangan & kaki) yakni dikendalikan oleh otak kiri, sedangkan anggota gerak kiri dikendalikan sang otak kanan. Mayoritas dari kita memakai anggota tubuh bagian kanan buat melakukan sesuatu, misalnya menulis, memasang tali sepatu, menggosok gigi, dll.

Untuk itu, mulai menurut sekarang, gosok gigi memakai tangan kiri, dahulukan memasang sepatu bagian kiri, & latihlah menggambar atau menulis menggunakan tangan kiri. Poin pentingnya, aktifkan otak kanan pada setiap beraktifitas.

Teori di atas, merupakan  latihan fisik dalam mengaktifkan otak kanan, agar otak kiri tidak mendominasi setiap aktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Senantiasa akan membawa dampak, akan memiliki mental sebagai Pemimpin, bukan melulu sebagai bawahan.

Teori sederhana ini, tidak absolut sebagai acuan, buat jadi seorang pemimpin banyak faktor pendukung lain yang memilih.(Nurman/Foto: pixabay.Com)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini