WHAT'S NEW?
Loading...

Kiat Mengatur Diet Sehat Serta Menjaga Berat Badan Ideal| Bloggout

Yang mendasari ketakutan ini merupakan lantaran saya tak jarang melihat & mengetahui poly pasien yg di tolong di tempat saya bekerja disebabkan sakitnya karena gaya hidup, pola makan nir terkontrol dan nir melakukan olah raga. Contoh konkretnya adalah penderita diabetes mellitus ( penyakit gula), bahkan saudara kandung aku telah menerima penyakit ini, abses dipunggungnya, semula bisul, usang-usang jadi bengkak dan abses, karena kadar gula pada darah tinggi, mencapai 400 gr/dL.

Sebelum menikah, sejak 3 tahun yang kemudian, saya termasuk rajin berolah raga, seperti main futsal & sepak bola. Setelah punya anak, olah raga mulai jauh berdasarkan kehidupan. Malahan makan tidak terkontrol, perut buncit, poly duduk dan acapkali tidur selesainya pulang kerja. Alhasil, dipinggang bergelambir, berat badan mencapai 76 kg.

Saat ini, tinggi badan saya 174 cm, dengan berat badan 76 kg, tentunya dengan kondisi demikian bukanlah berat badan ideal. Dari hasil analisa BMI (Body Mass Index), dilakukan secara online, yaitu mengukur berat badan ideal pakai tools online dengan cara memasukan tinggi badan dan berat badan pada kolom yang telah disediakan, isi data, lalu klik, maka hasil BMI saya adalah 25,1. Artinya, tubuh gemuk. Seharusnya jika saya menginginkan berat badan ideal, maka sebaiknya berat badan 70 kg, jika tinggi badan 174 cm. Maknanya saya harus menurunkan berat badan sebanyak 6 kg.

Menyadari bahaya dari kegemukan, akhirnya saya menetapkan kembali buat acara menurunkan berat badan menggunakan cara latihan fisik ( fitness) serta mengatur pola makan sehat. Program ini telah berjalan satu minggu, memang masih dini. Tetapi terdapat satu hal menarik yang sulit buat dilakukan dan aku konfiden, poly orang lain juga mengalami misalnya yg aku nikmati, yakni menunda diri buat menjaga pola makan sehat. Kalau latihan fisik atau olah raga, sesuatu hal yang gampang & biasa kita lakukan, akan tetapi selesainya olah raga nafsu makan begitu meningkat, makanan apa saja terasa lahap & lezat . Disinilah kesalahan fatal terjadi, padahal tujuan berolah raga untuk membakar lemak dan menguatkan kerja jantung, namun sesudah olah raga lemak ditumpuk lagi, pastinya program menurunkan berat badan jadi sia-sia.

Ceritanya begini, setelah fitness sekitar 2 jam, keringat bercucuran pada pori-pori tubuh. Sebelum pulang, Instruktur mengingatkan aku , bahwa, "buat menurunkan berat badan dan menggempeskan perut buncit anda, usahakan dirumah nanti jangan mengkonsumsi nasi, makanan bersantan, susu mengandung lemak, minuman manis mengandung gula, tapi konsumsilah protein, seperti sepotong dada ayam & sepiring sayur bayam, sebagai pengganti makan malam anda," pungkasnya.

Saran demikian pula didengar oleh sahabat yg kebetulan mengikuti acara " memberantas perut buncit", sama seperti aku . Mendengar saran pelatih, kami angguk-angguk dan membayangkan akan makan sayur dirumah. Saya sendiri sebenarnya paling nir suka sayuran, istri tak jarang komplain akan hal ini.

Setibanya dirumah, perut keroncongan, karena 2 jam menguras tenaga di loka latihan, cita rasanya sangat lumrah lapar & butuh sumber daya energi baru. Pas masuk tempat tinggal , aroma kari tercium menggoda, aku pribadi ke dapur. "Waduhdanquot; guman aku pada hati, ternyata istri saya baru saja selesai memasak , kalio (kari) jengkol campur daging, aromanya sangat menggugah selera. Jakun saya turun naik, air liur nyaris meleleh membayangkan kelezatannya, maklum untuk masakan yg satu ini, istri aku sangat jago.

Selesai mandi & berpakaian, saran instruktur jadi terabaikan karena kalio jengkol. Saat istri menyodorkan nasi ke pada piring, " stop ! Nasinya jangan terlalu poly, cukup 1 sendok." Cegah saya. Saya mulai mengambil sepotong daging dan tiga keping jengkol. Ampun, rasanya begitu lezat . Tidak gunakan lama , saya pribadi tambah nasi dan sepotong daging lagi, serta beberapa keping jengkol.

Lalu, istri ketawa mini , " hemm.. Ucapnya mengatur pola makan, diet sehat, lho kok nambah lagi," cetusnya. " Habis, lezat sih,"jawab aku sekenanya.

Maklum, setelah olah raga makan terasa lahap, kebutuhan tenaga semakin tinggi drastis, namun hidangan kuliner yang saya lahap ketika itu nir tepat, sebagaimana anjuran instruktur.

Akhir cerita, saya tersandar kekenyangan, sempat tambuah dua piring. Setelah kenyang, baru menyadari telah melanggar saran instruktur. Berita buruk ini pun saya sampaikan kepada teman satu program latihan "berantas perut buncit." Teman ketawa mendengarkan cerita saya, lalu dengan serius ia menyarankan, inti dari masukannya adalah jika ingin mengatur diet sehat, dan pola makan sehat, hal utama yang harus disiapkan adalah sungguh-sungguh dan disiplin, sebab banyak diluar sana jenis makanan menggoda dan lezat, tapi belum tentu sehat.(AW)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini