WHAT'S NEW?
Loading...

Perawat RSUD dr Adnaan WD : Tidak Benar Kami Judes Terhadap Pasien Bunga Korban Luka Bakar| Bloggout

Medianers ~ Postingan Andy Eu-esco Cnt Tani dengan alamat url https://m.facebook.com/andyct79 di  salah satu grup Facebook pada tanggal 23 Januari 2016 pukul 00.55 Wib telah menyorot pelayanan RSUD dr Adnaan WD, terutama menuding Perawat Bangsal Teratai judes. Kemudian dalam 'status'nya tanpa verifikasi dan konfirmasi juga menduga Pemerintah Kota Payakumbuh telah mengabaikan Bunga Lestari, usia 8 tahun, korban luka bakar. Begini isi postingan Andy Eu-esco Cnt Tani:

Tudingan di atas, sebagaimana tulisan yang di blok warna hitam, Medianers verifikasi langsung ke Perawat Bangsal Teratai, (28/1/2016) pukul 01.00 Wib, memang sedikit telat karena Medianers baru saja mendapatkan informasi ini.

Hasil penelusuran Medianers, bahwa pasien Bunga Lestari masuk RSUD dr Adnaan WD dalam lepas 31/12/2015 & dikirim berdasarkan IGD ke Bangsal Teratai pada pukul 17.00 wib. Di bangsal Teratai Bunga Lestari mendapat resep dari dokter bedah hadiah cairan infus, sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang. Bunga mengalami luka bakar grade dua, yakni luka bakar tipis pada area pantat sampai paha belakang kurang lebih 60 persen dan dalam punggung kiri kurang lebih 20 persen. Selain mendapat terapi cairan, bunga jua bisa obat penghilang rasa nyeri.

Selanjutnya kata Wildawati Perawat dinas malam, bahwa " dokter Ridwan Muchtar selaku dokter bedah memberi order pada Perawat buat dilakukan perawatan luka 1 kali sehari serta memberi obat perangsang penumbuh jaringan baru. " Tuturnya.

Sambil membolak-balik buku laporan, Wildawati kaget saat medianers sampaikan akan tudingan netizen bahwa Perawat telah berlaku judes pada Bunga dan keluarganya selama di rawat di bangsal teratai, dan ia pun membantah, "Tidak benar kami telah berbuat kasar pada Bunga, dan tidak benar pula Bunga di rawat 4 hari. Silahkan lihat ini, (Sambil menunjuk buku laporan, tertera bunga boleh pulang tanggal 14). Artinya, Bunga dirawat selama 15 hari." Bantahnya.

Sumber: Buku laporan harian Perawat Teratai

Apakah benar bunga menangis-nangis kesakitan dan selang infusnya main bubut saja, sebagai akibatnya orang pada sebelahnya bukan keluarga Bunga berongsang sama Perawat lantaran tidak tahan melihat perlakuan Perawat? Wildawati pun menelusuri kapan Bunga nir lagi di pasang infus. Setelah bolak-pulang buku laporan, pada tanggal 13/1/2016 tertera pada buku laporan, bahwa Bunga bisa therapy berkaitan dengan mulut, artinya tidak lagi pasang infus. "Untuk hal ini, silahkan konfirmasi dalam Perawat yang dinas pada lepas 13 tadi." Ungkap Wil.

Dan Wildawati menambahkan, " Tidak sahih Perawat main cabut saja tanpa komunikasi dan pemberitahuan. Bunga mengalami stress berat pasca luka bakar, alamiah anak-anak menangis melihat petugas baju putih. Was-was akan dilakukan tindakan. Pastilah saat merawat luka, bunga akan merasa nyeri, demikian juga saat membuka jarum infus yg tertancap pada pembuluh darahnya. Jelas wil.

Medianers pun menghubungi via telpon Kepala Ruangan (Karu) bangsal Teratai buat mendapat jawaban terkait apakah benar Perawat dimarahi sang keliru seseorang pasien/famili. Karu niscaya tau akan hal ini, karena dia selalu dinas pagi, dan biasanya buat therapy infus lanjut atau nir di pastikan pagi atau siang sesudah dokter visite.

Ns.Erni Djaya, S.Kep selaku Karu membantah bahwa itu tidak benar," Selama Bunga dirawat di bangsal Teratai nir terdapat kasus, baik antara Bunga menggunakan Perawat, juga keluarga Bunga dengan Perawat & petugas lainnya. Saat mencabut infus nir ada masalah, & saya pun telah lapor sama buk Merry (direktur) akan hal itu. Ungkapnya.

Terkait pembiayaan selama dirawat di Rumah Sakit, Bunga tidak membayar obat-obatan dan porto perawatan, kecuali resep diluar tanggungan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) lantaran Bunga pemegang kartu BPJS atau Jamkesmas lama . Jadi nir ada alasan RSUD dr Adnaan WD menolak Bunga dirawat karena terkendala porto, karena negara telah menjaminnya.

Walikota Bantah Bunga Lestari Telah Di Abaikan Pemerintah Kota Payakumbuh

Terpisah, Riza Falepi selaku Walikota merespon dan membantah tudingan bahwa pemerintah Kota Payakumbuh menelantarkan warga yang terkena musibah. Begini isi bantahannya melalui akun facebooknya:

Terkait menggunakan pemberitaan yang memuat musibah luka bakar yang dialami anak kita Bunga. Maka kami selaku Walikota Payakumbuh mengungkapkan duka dan kesedihan yang mendalam. Namun ada beberapa hal yang perlu kami luruskan terkait dg pemberitaan pada sosmed, bahwa nir sahih Bunga di rawat hanya 4 hari di rumah sakit Umum Adnan WD selesainya itu di suruh pulang. Yang sahih adalah Anak kita Bunga dirawat selama 14 hari dan dari analisa dokter yg menangani Bunga yang bersangkutan sdh mampu pergi dan selanjutnya sanggup dilakukan rawat jalan & selama pada rumah sakit sdh pada tangani dg baik sinkron mekanisme yg terdapat. Dan kasihan anak kita Bunga jadi korban pemberitaan yg dipolitisir sehingga jauh berdasarkan fakta yg sebenarnya.. Alhamdulillah kl tdk terdapat aral melintang rumahnya sdh dlm rencana kami/pemko buat pada perbaiki (bedah tempat tinggal ). Kami pula kesana memberi bantuan beasiswa untk pendidikan bunga kedepan.. Kami pula sdh menyiapkan sistim pengamanan sisial yang relatif baik berupa donasi berupa dana, dll sehingga kl ada yang tdk bisa kita selesaikn dg baik.. Mohon kpd rakyat untk menaruh pemberitaan yang sahih sehingga kita bisa mencarikan solusi yg tepat..
Blusukan-walikota-payakumbuh-kerumah-korban-luka-bakar
Kunjungan Walikota Riza Falepi Ke Rumah Bunga

Korban Luka Bakar

Perawat Tuntut Andy Eu-esco Cnt Tani Minta Maaf Secara Terbuka

Kepedulian Andy pada menyuarakan keadilan patut diacungi jempol, namun sangat disayangkan keberaniannya tidak di iringi kebijaksanaannya pada melihat perseteruan ini bahwa perlu verifikasi dan konfirmasi.

Berkat postingan Andy, Bunga jadi perhatian publik, bantuan moral dan materil berdatangan ke rumah korban luka bakar tadi. Namun, imbas berdasarkan goresan pena Andy tanpa konfirmasi, sudah melukai perasaan Perawat yg pula ikut merawat dan peduli kepada Bunga sebagaimana Andy peduli.

Melalui Medianers, Perawat RSUD dr Adnaan WD yg sudah merawat Bunga berpesan & meminta keberanian Andy buat membuat pernyataan atau klarifikasi di media umum, bahwa Perawat yg anda tuding "Judes" dalam Bunga Lestari dan keluarganya tidaklah sahih & sangat keliru.(AntonWijaya)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini