WHAT'S NEW?
Loading...

Tips Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar Pra Rumah Sakit| Bloggout

Medianers ~ Luka bakar bisa saja mengenai siapa saja, tidak memandang usia, jenis kelamin, suku maupun agama. Angka kejadian luka bakar cukup tinggi di Indonesia, diperkirakan 250 jiwa meninggal tiap tahunnya. Sedangkan menurut badan kesehatan dunia ( WHO) hampir 195.000 jiwa meninggal tiap tahun di seluruh dunia karena luka bakar.

Banyak faktor penyebab seorang terkena luka bakar, antara lain karena sengatan listrik, tertuang air panas, kompor rumah tangga meledak, kebakaran rumah, dll. Mayoritas yg terkena merupakan lansia & anak-anak.

Bahkan, pasien luka bakar terdapat yang tidak tertolong dan mati pada lokasi peristiwa insiden. Kalaupun pada bawa ke rumah sakit terdapat jua pada temukan hambatan saat di tolong pada Rumah Sakit, lantaran galat penanganan (pertolongan pertama) saat peristiwa di tempat tinggal atau di lokasi.

Seperti apa galat penanganan yg di maksud? Ayo simak terus goresan pena ini sampai tuntas. Di loka penulis bertugas, nyaris tiap bulan ada saja pasien yg di tolong di kamar operasi untuk di debridement ( membersihkan luka) dampak luka bakar.

Hari ini, (7/10) Medianers selaku blog yang fokus mengupas seputar dunia kesehatan tertarik mewawancarai dokter ahli bedah di RSUD dr Adnaan WD Payakumbuh, yang sudah ratusan kali menolong dan mengobati pasien luka bakar.

Beliau adalah dr.Syafrudin, Sp.B. Di sela-sela kesibukannya, Medianers mengajukan beberapa pertanyaan, tentang "Apa sebaiknya yang dilakukan masyarakat awam jika menemui / mengalami luka bakar di Rumah? Kemudian konsep yang berkembang saat ini adalah, jika terjadi luka bakar, banyak masyarakat awam mengoleskan Odol, minyak rem, dan madu di daerah luka bakar saat kejadian/ pertolongan pertama, apakah tindakan demikian dibenarkan? "

Dokter Syafrudin yg pada kenal juga mengelola Rumah Sehat pada depan Swalayan Niagara, Kota Payakumbuh ini menyebutkan, " apabila anda mendapati terdapat pasien luka bakar di rumah atau dimana saja, karena tersiram air panas, sengatan listrik atau lantaran api, sebelum pada bawa ke tempat tinggal sakit, usahakan kulit yg terbakar pada siram dengan air mengalir. Jangan di olesi Odol, minyak rem, madu, & lain-lain.

Tujuannya pada siram dengan air mengalir merupakan buat menetralisir suhu panas, dan jangan juga pada siram dengan air es. Cukup dengan air mengalir. Apabila di olesi Odol, minyak rem, madu & lain-lain akan menyebabkan kulit luka bakar menjadi lengket, jadi sulit waktu dilakukan pertolongan pada Rumah Sakit," ungkapnya.

Dr. Syafrudin, Sp.B menambahkan, sesaat selesainya kejadian luka bakar, buka segera aksesoris yang melekat pada badan, misal jika terjadi di area tangan, tanggalkan segera cincin dan jam yang inheren. Jika terjadi di area badan & punggung, lepas kan segera kalung & pakaian. Tujuannya adalah buat mencegah perhiasan tadi nanti sulit pada buka, karena jari tangan akan membesar ( oedema ) pasca kejadian luka bakar, sedangkan sandang akan bisa menciptakan lecet luka bakar bertambah parah,"jelasnya.

Setelah pertolongan pertama dilakukan pada Rumah, bawa segera penderita luka bakar ke pelayanan kesehatan terdekat atau Rumah Sakit. Biasanya, di Rumah Sakit akan di atasi / di ganti cairan yg hilang menggunakan terapi cairan (infus) , sebab kulit yg melepuh dampak luka bakar membuat penderita dehidrasi, lantaran kulit sebagai resistor, pelindung cairan tubuh jebol, mengalami kerusakan.

Setelah cairan tubuh yang hilang teratasi, penderita akan pada tolong pada kamar operasi, dibersihkan jaringan kulit yg telah tewas akibat luka bakar, buat mencegah terjadinya infeksi, pada sebut dengan tindakan debridement. Setelah tindakan debridement dilakukan, pasien di rawat pada bangsal, dan luka bakarnya di rawat tiap hari oleh perawat pada ruangan, hingga tumbuh lapisan kulit baru menjadi penahan cairan dan sebagai pengatur suhu.

Demikianlah, saran dr. Syafrudin, Sp.B untuk pembaca Medianers yang budiman, dengan harapan semoga bermanfaat dan tidak panik atau salah penanganan jika mendapati kejadian luka bakar di lingkungan anda.(AntonWijaya)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini