WHAT'S NEW?
Loading...

Cara Mudah Memperoleh SKP PPNI| Bloggout

Dan, Bagaimana mungkin jauhnya jeda & saat mampu kita jadikan mudah? Semua itu akan semakin nir mungkin kalau kita hanya terpaku pada keluh kesah tanpa membuat solusi yg nyata.

Saya akan ajak kita mengenal terlebih dahulu struktur PPNI. Struktur terkecilnya adalah DPK (Dewan Pengurus Komisariat). Disini sesungguhnya tempat berkumpul seluruh anggota PPNI. Sedangkan unsur pengurus pada atasnya hanyalah keterwakilan anggota buat melakukan pendekatan dan lobi pada pemangku kebijakan.

Selama ini, DPK ini yg sesungguhnya 'tewas suri'. Tak tahu kenapa, seolah struktur ini tidak pernah terdapat. Setiap bicara PPNI, niscaya pandangan akan mendungak ke struktur diatasnya. Padahal, struktur yg terdekat dengan anggota & menyentuh langsung kebutuhan anggota ada di DPK.

Baiklah, selama ini keluhan lebih banyak didominasi Perawat tentang mahalnya porto kegiatan & jauh dari tempat kerja kita.

Kenapa begitu mahal?

Karena porto itu buat bayar ruang rendezvous hotel, makanan selingan, makan siang, seminar kit dan pembicara, pula akomodasi, transportasi, konsumsi, & fee narasumber.

Nah, solusi buat ini adalah memangkas beberapa porto yang dimuntahkan. Misalnya, nir memakai hotel tapi fasilitas pemerintah atau sekolah atau Balai Desa/Aula tempat kerja camat dll.

Peserta membawa makan siang & alat tulis masing-masing. Serta panitia mengirimkan bahan via email saja.

Untuk pembicara, cari saja orang-orang dekat kita yang kita anggap mempunyai kompetensi keilmuan dibidang itu. Saya yakin, masih poly sejawat yg tulus menyebarkan ilmu tanpa wajib dibayar mahal.

Siapa yg melaksanakan? Tentunya DPK. Karena bila gunakan nama lembaga lain, yg saya ketahui ketika ini lembaganya harus berbadan aturan & berafiliasi menggunakan PPNI. Kalau pelaksananya merupakan DPK PPNI, Siapa yg bisa melarang?

Jadi, seluruh solusi itu sesungguhnya terdapat dalam diri kita masing-masing yg sebagai anggota organisasi profesi.

Kalau kita mau berubah dan merubah, mulailah dari bawah, mulailah berdasarkan DPK.

Banyak kegiatan yg bisa dibuat DPK menurut alokasi 40% iuran anggota. Manakala DPK-nya kreatif & inovatif, semua kasus sanggup disampaikan, diskusikan & selesaikan berdasarkan hati ke hati.

Hasil Rapat anggota, sampaikan secara bijak ke DPD. Kawal tindak lanjutnya sang DPD agar diangkat ke DPW dan DPP. Seandainya mereka tidak merespon.

Ingat ! Mereka merupakan representasi kita, maka layaklah kita kritisi dan koreksi.

Semoga kita seluruh berkomitmen menguatkan DPK masing-masing. Buat kegiatan semenarik mungkin, buat menampung seluruh aspirasi anggota & menanggapinya supaya menemukan solusinya. (Oleh : Martony Calvein Kakomole Kuada. Founder Komunitas Perawat PEDULI Indonesia.)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini