WHAT'S NEW?
Loading...

Stetoskop Unik Pasca Letusan Gunung Api| Bloggout

Setidaknya terjadi sampai tiga kali letusan. Letusan diiringi keluarnya awan panas setinggi 1,5 meter yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo & dusun Petung. Letusan tersebut menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,lima km & menenggelamkan puluhan dusun yang berjarak sekitar 5 hingga 10 km berdasarkan puncak .

Gunung Merapi nan memuntahkan Lava pijar yg ada hampir bersamaan dengan munculnya awan panas itu juga merenggut juru kunci gunung merapi yg sekaligus rumahnya berjarak kurang lebih 5 km menurut puncak gunung. Yaitu, Mbah Marijan.

Satu tahun sehabis bencana alam erupsi merapi nan dramatis demikian, menyisakan luka mendalam sekaligus membawa perubahan besar . Masyarakat setempat mulai berbenah. Warga kurang lebih direlokasi oleh pemerintah wilayah buat tidak boleh lagi tinggal di daerah rawan bencana tadi. Rekomendasi Pemerintah Daerah minimal boleh tinggal radius 10 kilometer. Tetapi, lokasi & rumah yg terdampak dijadikan menjadi situs bersejarah dan jadi areal wisata offroad menarik untuk dikunjungi.

Pekan kemudian, (13/5) penulis berkesempatan mengunjungi rumah keliru seorang rakyat yg berprofesi pengajar terletak di Dusun Petung, Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY.

Saat penulis berkunjung ditemani oleh pemandu wisata Offroad Lava Tour bernama Tulus, ( 33 tahun) warga setempat dari komunitas Jeep Wisata Toyota Land Cruiser Merapi (TLCM) mengantarkan pada lokasi rumah salah seorang guru di dusun Petung yang berjarak dari puncak gunung sekitar 7 km.

Di lokasi, terdapat sesuatu hal menarik menurut penulis, yakni adanya Stetoskop yg ditempel ke dinding. Stetoskop sudah rusak, karena terkena hawa panas. Stetoskop dimaksud merupakan milik rakyat (guru) yg digunakan untuk inspeksi kesehatannya semasa masih tinggal disana.

"Warga lebih kurang gunung ini pada umumnya memiliki Stetoskop dan tensimeter untuk inspeksi kesehatannya dirumah. Mereka mampu melakukannya sendiri, lantaran sudah dilatih sang energi kesehatan." Jelas Tulus, saat mengenalkan pada penulis.

Tulus menambahkan, semua barang-barang yg dipajang ini merupakan milik, pemilik tempat tinggal ini yang sudah direlokasi, namun rumah dan indera-peragat rumahnya telah diserahkan buat dijadikan museum.

Penelusuran penulis selain Stetoskop, jua terpajang indera makan, dan dapur yang ditata serta photo-photo paska erupsi, serta terdapat juga miniatur rumah sebelum terjadinya letusan. Bahkan, ada 2 kerangka sapi yang di pajang pada beranda rumah.(AntonWijaya)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini