WHAT'S NEW?
Loading...

Stroke: Penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan| Bloggout

Stroke merupakan keadaan darurat medis, dan perawatan harus dilakukan secepat mungkin. Stroke terjadi lantaran kasus suplai darah ke otak: suplai darah tersumbat, atau pembuluh darah di dalam otak pecah, menyebabkan jaringan otak mati.

Stroke adalah penyebab utama ke-5 kematian di Amerika Serikat, dengan satu orang meninggal setiap 4 menit. Stroke terjadi saat suplai darah ke otak terganggu atau terputus. Bila ini terjadi, otak tidak mendapatkan cukup oksigen atau nutrisi, yang menyebabkan sel otak mati.

Ada 3 tipe primer stroke; iskemik, hemoragik, dan Transient Ischemic Attacks (TIA). Artikel ini akan berfokus dalam stroke iskemik dan hemoragik.

Di AS, sekitar 40 persen kematian akibat stroke dan terjadi pada pria, dengan 60 persen pada wanita. Menurut American Heart Association (AHA), dibandingkan dengan orang kulit putih, orang kulit hitam memiliki risiko dua kali lipat lebih besar mengalami stroke.

Pada tahun 2009, stroke tercatat menjadi penyebab kematian di 128.842 orang pada Alaihi Salam, yg mengakibatkan taraf penyesuaian usia 38,9 kematian per 100.000 penduduk. Angka tadi hampir 2 kali lebih tinggi pada antara orang kulit hitam non-Hispanik (73,6 per 100.000), & tingkat kematian dini akibat stroke pula lebih tinggi diantara orang kulit gelap non-Hispanik daripada orang kulit putih (25,0 berbanding 10.2).

Stroke lebih cenderung mempengaruhi orang menggunakan kelebihan berat badan, berusia 55 tahun atau lebih, famili mempunyai riwayat stroke, kurang berolahraga, banyak merokok, atau memakai obat terlarang.

Apa yg menyebabkan stroke?

Berbagai bentuk stroke mempunyai penyebab khusus yg berbeda.

Penyebab stroke iskemik

Stroke iskemik adalah bentuk yang paling umum, terhitung lebih kurang 85 % stroke. Jenis stroke ini ditimbulkan oleh penyumbatan atau penyempitan arteri yang memberikan darah ke otak, mengakibatkan iskemia - genre darah sangat menurun yg Mengganggu sel otak.

Penyumbatan ini seringkali ditimbulkan sang pembekuan darah, yg mampu terbentuk baik pada arteri di pada otak, atau pada pembuluh darah lain di dalam tubuh sebelum disapu melalui genre darah dan masuk ke arteri yang lebih sempit di pada otak. Endapan lemak di pada arteri yg diklaim plak dapat menyebabkan gumpalan yang mengakibatkan iskemia.

Penyebab stroke hemoragik

Hemorrhagic strokes / stroke hemoragik disebabkan sang arteri di otak yg membocorkan darah atau meledak terbuka. Darah yang bocor memberi tekanan dalam sel-sel otak dan merusaknya. Hal ini pula mengurangi suplai darah mencapai jaringan otak selesainya titik perdarahan. Pembuluh darah mampu meledak dan menumpahkan darah di dalam otak atau pada dekat permukaan otak, mengirim darah ke ruang antara otak & tengkorak.

Pecahnya bisa disebabkan sang kondisi misalnya hipertensi , syok, obat pengencer darah, & aneurisma (kelemahan dinding pembuluh darah).

Perdarahan intracerebral adalah jenis stroke hemoragik yg paling generik terjadi dan terjadi waktu jaringan otak dibanjiri darah setelah arteri di otak pecah. Perdarahan subarachnoid adalah tipe kedua menurut stroke hemoragik & sporadis terjadi. Pada jenis stroke ini, perdarahan terjadi pada arteri pada ruang subarachnoid - area antara otak dan jaringan tipis yg menutupinya.

Penyebab Transient Ischemic Attack (TIA)

TIA tidak sama dengan jenis pada atas lantaran genre darah ke otak hanya sebentar terganggu. TIA mirip menggunakan stroke iskemik karena seringkali ditimbulkan oleh pembekuan darah atau bekuan darah lainnya.

TIA harus dianggap sebagai keadaan darurat medis misalnya jenis stroke lainnya, bahkan jika penyumbatan arteri & gejalanya bersifat ad interim. Maka berfungsi menjadi pertanda peringatan buat stroke lebih jelek lagi dan menunjukkan bahwa terdapat asal arteri atau bekuan yg sebagian tersumbat di jantung.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lebih dari sepertiga orang yang mengalami TIA mengalami stroke berat dalam setahun jika mereka belum menerima perawatan apapun. Antara 10-15 persen akan mengalami stroke besar dalam waktu 3 bulan setelah TIA.

Gejala stroke

Stroke terjadi menggunakan cepat, sehingga gejala tak jarang muncul tiba-datang dan tanpa peringatan.

Gejala primer stroke adalah:

  • Kebingungan - termasuk masalah dengan berbicara.
  • Sakit kepala - mungkin dengan penurunan kesadaran atau diiringi muntah.
  • Mati rasa atau ketidakmampuan untuk memindahkan bagian wajah, lengan, atau tungkai - terutama di satu sisi tubuh.
  • Kesulitan melihat - di salah satu atau kedua mata.
  • Kesulitan berjalan - termasuk pusing dan kurang koordinasi.

Stroke bisa menyebabkan perkara jangka panjang. Bergantung dalam seberapa cepat penaksiran dan penanganannya, pasien dapat mengalami stigma ad interim atau permanen sehabis stroke. Selain kegigihan perkara yang tercantum pada atas, pasien mungkin juga mengalami hal berikut:

  • Masalah kontrol kandung kemih atau usus
  • Depresi
  • Rasa sakit di tangan dan kaki semakin memburuk dengan gerakan dan perubahan suhu
  • Kelumpuhan atau kelemahan pada satu atau kedua sisi tubuh
  • Masalah mengendalikan atau mengekspresikan emosi

Gejala bervariasi pada antara pasien dan mungkin berkisar dalam taraf keparahan.

  • Wajah terkulai - jika orang tersebut mencoba untuk tersenyum.
  • Kelemahan lengan - jika orang tersebut mencoba mengangkat kedua lengan mereka.
  • Kesulitan bicara - jika orang tersebut mencoba mengulangi kalimat sederhana.

Jika ada tanda-tanda demikian teramati, hubungi layanan darurat. Semakin cepat seseorang dengan diduga stroke mendapat perhatian medis, semakin baik prognosis mereka dan semakin kecil kemungkinannya untuk mengalami kerusakan atau kematian.

Bagaimana stroke didiagnosis?

Tanda-tanda stroke memerlukan perhatian medis segera. Stroke terjadi menggunakan cepat & pasien stroke buat mendapatkan diagnosis & pengobatan terbaik, mereka wajib dirawat di rumah sakit dalam 3 jam sesudah gejala mereka muncul.

Stroke iskemik dan stroke hemoragik memerlukan berbagai jenis pengobatan.

Ada beberapa jenis tes diagnostik yang bisa dilakukan dokter buat mengetahui jenis stroke yang telah terjadi:

  • Pemeriksaan fisik - dokter akan menanyakan tentang gejala dan riwayat penyakit pasien. Mereka mungkin memeriksa tekanan darah , mendengarkan arteri karotis di leher, dan memeriksa pembuluh darah di bagian belakang mata, semua untuk memeriksa indikasi penggumpalan darah.
  • Tes darah - dokter mungkin melakukan tes darah untuk mengetahui seberapa cepat bekuan darah pasien, tingkat zat tertentu (termasuk faktor pembekuan darah) dalam darah, dan apakah pasien tersebut memiliki infeksi atau tidak.
  • CT scan - serangkaian sinar-X yang bisa menunjukkan perdarahan, stroke, tumor, dan kondisi lain di dalam otak.
  • MRI scan - gelombang radio dan magnet membuat gambar otak untuk mendeteksi jaringan otak yang rusak.
  • USG karotis - pemindaian ultrasound untuk memeriksa aliran darah di arteri karotid dan untuk melihat apakah ada plak hadir.
  • Celebral angiogram - pewarna disuntikkan ke pembuluh darah otak untuk membuatnya terlihat di bawah sinar-X, untuk memberi gambaran rinci tentang pembuluh darah otak dan leher.
  • Echocardiogram - gambaran detil jantung dibuat untuk memeriksa sumber gumpalan mana pun yang bisa melakukan perjalanan ke otak untuk menyebabkan stroke.

Perawatan Penderita Stroke

Lantaran stroke iskemik dan hemoragik disebabkan sang faktor yang berbeda, keduanya memerlukan banyak sekali bentuk pengobatan. Tidak hanya krusial bahwa jenis stroke didiagnosis menggunakan cepat untuk mengurangi kerusakan yg dilakukan dalam otak, namun juga butuh perawatan intensif.

Bagaimana Stroke Iskemik Diobati?

Stroke iskemik ditimbulkan oleh arteri yg tersumbat atau menyempit, sebagai akibatnya perawatan berfokus dalam pemulihan genre darah yg cukup ke otak.

Pengobatan sanggup dimulai menggunakan obat-obatan buat memecah gumpalan darah & mencegah. Aspirin bisa diberikan, semisal mampu suntikan aktivator plasminogen jaringan (TPA). TPA sangat efektif dalam melarutkan gumpalan namun perlu disuntikkan dalam 4.Lima jam selesainya tanda-tanda stroke ditemukan.

Prosedur darurat meliputi hadiah TPA pribadi ke arteri pada otak atau memakai kateter buat menghilangkan gumpalan secara fisik. Studi terbaru mempertanyakan keefektifan metode ini, & penelitian masih berlanjut tentang bagaimana prosedur tersebut bisa dilakukan aman dan maksimal .

Ada mekanisme lain yg sanggup dilakukan buat mengurangi risiko stroke atau TIA. Endarterektomi karotis melibatkan ahli bedah yang membuka arteri karotid & mengeluarkan plak yg mungkin menghalanginya.

Sebagai cara lain , angioplasti melibatkan ahli bedah yg menggelembungkan balon kecil di arteri yang menyempit melalui kateter dan kemudian memasukkan stent (tabung mesh) ke pada lubang buat mencegah arteri kembali menyempit.

Bagaimana Stroke Hemoragik Diobati?

Hemorrhagic stroke disebabkan oleh perdarahan ke pada otak, jadi pengobatan berfokus pada pengendalian perdarahan & mengurangi tekanan dalam otak.

Pengobatan sanggup dimulai dengan obat yg diberikan buat mengurangi tekanan di otak, mengendalikan tekanan darah secara keseluruhan, mencegah kejang & mencegah penyempitan pembuluh darah secara tiba-datang. Jika pasien memakai anti-koagulan pengencer darah atau obat anti-platelet seperti Warfarin atau Clopidogrel, bisa diberikan buat melawan efek pengobatan atau transfusi darah buat mengatasi kehilangan darah.

Pembedahan bisa dilakukan untuk memperbaiki masalah menggunakan pembuluh darah yang sudah mengakibatkan atau bisa menyebabkan stroke hemoragik. Ahli bedah dapat menempatkan klem mini pada dasar aneurisma atau mengisinya dengan kumparan dilepas buat menghentikan genre darah & mencegah terjadinya pecah.

Apabila perdarahan ditimbulkan oleh malformasi arteriovenosa (AVMs), operasi jua bisa dipakai buat membuangnya, bila nir terlalu akbar dan nir terlalu pada di pada otak. AVM merupakan koneksi kusut antara arteri dan vena yang lebih lemah dan meledak lebih gampang daripada pembuluh darah normal lainnya.

Rehabilitasi Penderita Stroke

Stroke merupakan insiden yang mengganti hayati yang bisa mensugesti seorang baik secara fisik dan emosional, ad interim atau tetap. Setelah mengalami stroke, pemulihan yg berhasil tak jarang melibatkan kegiatan rehabilitatif spesifik misalnya:

  • Terapi ucapan - untuk membantu mengatasi masalah atau memahami ucapan. Berlatih, santai, dan mengubah gaya komunikasi, menggunakan gerak tubuh atau nada yang berbeda misalnya, semuanya membantu.
  • Terapi fisik - untuk membantu seseorang mempelajari kembali gerakan dan koordinasi. Penting untuk latihan keluar dan sekitar, meski awalnya sulit.
  • Terapi okupasi - untuk membantu seseorang meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan kegiatan rutin sehari-hari, seperti mandi, memasak, berpakaian, makan, membaca, dan menulis.
  • Bergabung dengan kelompok pendukung - untuk membantu masalah kesehatan mental umum seperti depresi yang dapat terjadi setelah stroke. Banyak yang merasa berguna untuk berbagi pengalaman umum dan bertukar informasi.
  • Dukungan dari teman dan keluarga - untuk memberikan dukungan dan kenyamanan praktis. Membiarkan teman dan keluarga tahu apa yang bisa dilakukan agar mereka bisa membantu.

Rehabilitasi adalah bagian penting dari perawatan. Dengan donasi yang tepat, rehabilitasi terhadap kualitas hayati yg normal merupakan mungkin, tergantung dalam taraf keparahan stroke.

Mencegah stroke

Cara terbaik buat mencegah stroke adalah mengatasi penyebab yang mendasarinya. Hal ini paling baik dilakukan dengan cara hidup sehat, yg berarti:

  • Mengonsumsi makanan sehat.
  • Mempertahankan berat badan yang sehat.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Jangan merokok
  • Menghindari alkohol atau minum secukupnya.
  • Mengonsumsi makanan sehat berarti banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang-kacangan yang sehat; makan sedikit atau tidak ada daging merah atau olahan; membatasi asupan kolesterol dan lemak jenuh (biasanya ditemukan pada makanan yang berasal dari hewan); dan meminimalkan asupan garam sehingga bisa mendukung tekanan darah sehat.

Langkah lain yang diambil buat membantu mengurangi risiko stroke antara lain:

  • Menjaga tekanan darah terkendali.
  • Mengelola diabetes .
  • Mengobati apnea tidur obstruktif (jika ada).
  • Serta perubahan gaya hidup.
Dokter dan tenaga kesehatan dapat membantu mengurangi risiko stroke iskemik di masa depan melalui pemberian obat anti-koagulan dan / atau anti-platelet. Selain itu, operasi arteri yang disebutkan sebelumnya juga dapat digunakan untuk menurunkan risiko stroke berulang, serta beberapa pilihan bedah lainnya yang masih dipelajari.( Artikel Oleh James McIntosh, Diulas oleh Nancy Choi, MD / Editor : Nurman / Sumber : Medicalnewstoday.Com / Ilustrasi by Canva)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini