WHAT'S NEW?
Loading...

Sutan Mengikuti Pelatihan "English for Nursing"| Bloggout

Masa itu, meskipun berstatus menjadi mahasiswa, Sutan berniat seraya mengidam-idamkan dalam hatinya. "apabila saya tamat nanti, saya ingin bekerja seperti orang-orang yg ada pada ruangan ini." Ruangan yg ada pisau, gunting, klem, mesin anestesi, dan lampu sorot. Alasan Sutan sangat sederhana, yaitu beliau merasa tertantang dan merasa bisa poly ilmu pengetahuan ketika pembedahan berlangsung. Bisa melihat organ tubuh manusia secara nyata, bahkan menyentuh, seperti usus, tulang, rahim dan organ tubuh lainnya.

Setelah tamat kuliah, akhirnya keinginan itu bisa terwujud, ia dipanggil oleh bagian diklat salah satu rumah sakit pendidikan di Kota Padang. Panggilan ini pun terbilang lama sejak ia memasukan pendaftaran sebagai calon peserta pelatihan Perawat Mahir Kamar Bedah. Sambil menunggu, ia pun mencari pekerjaan, dan tercatat pernah bekerja di klinik menjelang mengikuti pelatihan tersebut. Sutan rela meninggalkan pekerjaannya di klinik yang baru berjalan 1 bulan demi mewujudkan impiannya. (Baca : Selaku Perawat, Sutan Berani Menolak Upah Murah).

Menjelang pelatihan berakhir 1 bulan lagi, Sutan pun dihadapkan dalam persoalan baru. Ia dinyatakan lulus seleksi mengikuti training English for nursing dan Toefl test diselenggarakan sang Dinas Kesehatan Propinsi, Sumbar kerjasama Universitas Negeri Padang (UNP). Sutan sangat ingin pula mengikuti training tadi, sebagai bekal bekerja keluar negri, syahdan informasi Perawat asal Indonesia poly dibutuhkan di luar negri, terutama negara Timur tengah. Tetapi, apa mau dikata, Sutan jua sedang menjalani pendidikan dan training Perawat Mahir Kamar Bedah yg akan berakhir 1 bulan lagi.

Satu hal yg menciptakan Sutan optimis, bahwa ujian yg ditetapkan sang pihak diklat Rumah Sakit, loka ia menimba ilmu pada peserta merupakan harus menguraikan secara sistematis teori, persiapan alat, cara kerja dan mampu sebagai Instrumentator dalam pembedahan akbar, sedang dan kecil, masing-masing tiga kasus dan 9 pasien. Ujian demikian, mampu dilaksanakan Sutan tanpa kendala. Hanya tinggal menghabiskan masa training 1 bulan buat mengasah kemampuan.

Dengan adanya pemberitahuan kelulusan peserta pelatihan English for nursing dan Toefl test, Sutan seakan dipaksa memberanikan diri menyatakan keinginannya pada instruktur, Kepala Instalasi Bedah Sentral dan kepada pengurus diklat rumah sakit, bahwa Sutan meminta izin untuk mengikuti pelatihan tersebut, dan berjanji akan menyelesaikan pelatihan yang sedang ia ikuti hari ini setelah ia selesai mengikuti kegiatan di UNP. Sutan pun berjanji di atas materai, bilamana nanti ingkar, maka pihak diklat rumah sakit tidak akan memberikan sertifikat pelatihan. Dengan kata lain, Sutan dapat izin bersyarat.

Sungguh diluar dugaan, hati Sutan berbungga-bunga, bagaikan cintanya diterima sang Syahrini, demikianlah perasaannya waktu itu. Ketika semua orang memberi kemudahan.

Di UNP, Sutan dikarantina 2 bulan lamanya, beserta 50 orang lainnya, hanya hari libur sanggup pulang kampung atau sekedar menikmati matahari terbenam pada Taplau ( Tepi pantai) Padang. Mereka satu asrama, dan mereka homogen, yaitu sama berprofesi Perawat, ada Perawat yang baru tamat, & ada pula yang telah bekerja.

Lidah Sutan sejak mini , sampai dewasa terlatih dan fasih berbahasa Minang, waktu belajar aksen English bagaikan suara gemuruh disambar petir, kadang-kadang bagaikan knalpot bocor, bikin ketawa orang-orang yg mendengar. Tapi, kegiatan demikian, wajib dibiasakan, semua peserta harus memakai bahasa inggris, baik pada kelas, pada ruang makan, maupun di asrama. Akankah Sutan mampu berbahasa Inggris menggunakan benar? (AntonWijaya/ Bersambung).

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini