WHAT'S NEW?
Loading...

Dugaan Konspirasi Berbalut Vaksin Palsu Hingga Cengkraman Asing Grogoti Indonesia| Bloggout

Kasus vaksin palsu salah satu contoh berita yang selalu jadi topik hangat di media. Kasus ini mengalahkan isu krusial lainnya, saban hari sejak 1 bulan terakhir hanya tentang vaksin palsu yang terus digulirkan buat merubah opini publik. Pembahasannya merembet kemana-mana. Tidak fokus dalam penyelidikan tersangka dan bagaimana proses hukumnya. Tapi terkesan memojokkan insan kesehatan indonesia dan layanan rumah sakit swasta.

Bahkan kepercayaan masyarakat berada di titik nadir terhadap 14 rumah sakit swasta yang telah diumumkan Kemenkes yang terindikasi menggunakan vaksin palsu. Padahal pengusutan secara hukum belum jelas hitam di atas putih. Pemberitaan yang getol, bahkan menyulut kemarahan orang tua dan masyarakat terhadap beberapa pelayanan rumah sakit di Jakarta.

Bahkan masih melalui pemberitaan, ada orang tua berbuat anarkis saking bengisnya dalam salah satu tempat tinggal sakit swasta yg sudah menaruh vaksin palsu pada anaknya. Padahal apabila pada kaji benar , baik pihak tempat tinggal sakit, maupun petugas kesehatan setempat belum terbukti mempunyai motivasi buat menaruh vaksin yg ucapnya palsu. Artinya tempat tinggal sakit & petugas kesehatan sanggup jadi korban dari perdagangan vaksin palsu.

Dari output bincang-bincang penulis menggunakan beberapa orang dokter, dan sales indera kesehatan dan obat, terkait tak hentinya-hentinya pemberitaan vaksin palsu ini, bisa ditarik suatu kesimpulan, bahwa pemberitaan oleh media mainstream terkesan menggiring opini publik bahwa pelayan kesehatan, di beberapa rumah sakit pada mak kota dan pabrik farmasi pada Indonesia tidak "becus." Seakan terdapat upaya konspirasi global buat menyudutkan rumah sakit swasta, dokter, perawat, apoteker, bidan & energi kesehatan lainnya agar agama rakyat benar-sahih nir terdapat sama sekali terhadap energi kesehatan Indonesia & termasuk pelayanan beberapa rumah sakit pada bunda kota.

Jika warga Indonesia nir lagi percaya terhadap produk dalam negri, baik itu SDM, fasilitas dan produksi obat-obatan maka segenap masyarakat akan permisif terhadap di bangunnya perusahaan farmasi asing pada Indonesia, termasuk masuknya tenaga kerja asing pada bidang kesehatan, seperti dokter dan perawat. Hal, ini akan hadir satu paket. Di bangun dulu rumah sakit dengan label internasional, kemudian SDM asingnya menyusul. Terkaiy masuknya tenaga kesehatan asing ke Indonesia direstui oleh perjanjian MEA, namun masalahnya profesional pada bidang kesehatan masih banyak yg menganggur pada Indonesia. Artinya, tenaga dalam negri ini dulu yang harus diberdayakan.

Dugaan ini, telah mulai terlihat atas ketertarikan pabrik farmasi terbesar dari China buat membangun perusahaan farmasi, termasuk menghasilkan vaksin pada Indonesia. Salah satu perusahaan farmasi Singapore jua menyatakan ketertarikannya buat membangun pabrik farmasinya di Indonesia.

Tidak bermaksud skeptis terhadap investasi asing. Tapi, di China sendiri masih menghadapi dilema yg sama dengan Indonesia kasus peredaran obat & vaksin palsu di negaranya. Terindikasi pabrik-pabrik perusahan asal pada negri tirai bambu jua yg memproduksinya buat di ekspor ke afrika dan berbagai negara lainnya. Kok, pemerintah memberikan sinyal positif terhadap dibangunnya perusahaan farmasi pada Indonesia oleh negara yg senang memproduksi barang imitasi?

Sambil menunggu proses pengusutan peredaran vaksin palsu pada Indonesia, perusahaan asing pun memanfaatkan situasi ini buat memberikan kerjasama di bidang kesehatan. Seperti prediksi teman penulis, sebentar lagi akan masuk tempat tinggal sakit asing lengkap dengan petugasnya di Jakarta. Mari, sama-sama kita tunggu pemberitaannya, insha allah tidak usang lagi.

Penulis sangat putusan bulat segala produk palsu di indonesia wajib diberantas termasuk vaksin palsu, jika terbukti aturan pelaku seberat-beratnya. Namun, dengan adanya isu ini, hendaknya segenap pemangku kepentingan pula menjaga wibawa produk dalam negri, supaya agama warga permanen terjaga, melalui pemberitaan berimbang.

Rumah sakit swasta & pabrik farmasi produk pada negri harus di awasi jua wajib pada tumbuh kembangkan sang pemerintah menggunakan menekan habis hegemoni asing masuk ke Indonesia, pantasnya produk pada negri disokong buat melakukan perluasan ke luar negri. Bukan kebalikannya.

Bisnis pada kesehatan bisnis manis yg tidak lekang sang waktu, termasuk bisnis vaksin, segala daya upaya akan terus berlanjut sang pihak asing buat menguasai perekonomian Indonesia pada bidang kesehatan, mengingat Indonesia negara berkembang dengan jumlah penduduk terbanyak 4 dunia yang selalu membutuhkan vaksinasi, obat-obatan & pelayanan kesehatan.(AW/Foto: pixabay.Com)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini