WHAT'S NEW?
Loading...

Produk Palsu Gerogoti Indonesia| Bloggout

Medianers ~ Ada apa dengan republik tercinta ini? Banyak nian peredaran barang palsu. Baru-baru ini terungkap peredaran vaksin palsu yang telah menyebar ke pelayanan kesehatan dan peredaran vaksin palsu ini telah beredar semenjak tahun 2003. Entah telah berapa banyak balita korban akibat mendapat vaksin palsu tersebut?

Tahun 2012, BPOM dan Kepolisian pernah pula membongkar mafia produsen jamu palsu, serta merilis daftar jamu palsu ke publik, namun produk palsu ini sulit diberantas habis. Entah apa pula komplikasi kesehatan akibat mengkonsumsi jamu palsu tersebut?

Untung saja terungkap cepat, ternyata beras untuk dimakan demi melanjutkan kehidupan, masih saja dipalsukan. Ada apa ini?

Produk-palsu
Ilustrasi (Photo : Nicole Mason/ unsplash.com)

Lebih celakanya, produk palsu ini merambah pula ke dunia pendidikan, diduga sejumlah 18 perguruan tinggi memperjual belikan ijazah palsu. Jadi mau apa sarjana palsu itu setelah diwisuda? Mungkin idenya tak lebih untuk melakukan pemalsuan pula, bikin produk palsu, karena memang otaknya penuh kepalsuan.

Bahkan, pemilik ijazah palsu ini ada juga dimiliki pejabat, anggota dewan, dan lain-lain, bagaimana integritas moralnya ketika dipercaya? Jelas beliau memiliki latar belakang kepalsuan. Tentunya perbuatannya senantiasa tak lebih juga tak kurang dari kepalsuan.

Produk palsu ini lebih berbahaya menurut ancaman peperangan, mungkin bahayanya setara menggunakan bahaya narkoba. Tidak saja menipu rakyat, akan tetapi pula berdampak jelek bagi kesehatan. Apakah perlu dibentuk juga Satgas anti produk palsu buat mengatasi ini?

Yang jelas, kepalsuan ini hadir bukan instan, tapi lahir berdasarkan insan yg telah terbiasa dengan menipu, mulanya berdusta mini dalam keluarga, teman, rakyat, dan akhirnya hayati dengan penuh kepalsuan.

Indonesia hari ini mengkhawatirkan, warga digerogoti produk-produk palsu yang rumit terdeteksi. Biasanya ketahuan sehabis memakan korban, baik jiwa maupun mal.

Sebagai individu yg masih peduli hendaknya jangan membiarkan dan memberi loka dalam produk palsu ini. Bila individu & masyarakat permisif terhadap ini maka produk palsu akan terus menggerogoti Indonesia, meskipun aparata pemerintah merazia, bahkan menghukum. Sebab dalam usaha palsu akan melahirkan keuntungan luar biasa. Pemain produk palsu akan terus main kucing-kucingan dengan aparat negara. Tetapi bila pembeli teliti, selalu waspada, & tidak membeli maka produk palsu akan tewas sendirinya.(AW)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini