WHAT'S NEW?
Loading...

Sosok Inisiator Dibalik Program Satu Perawat Satu Desa di Sulawesi Tenggara| Bloggout

Medianers ~  Dapat medianers kabarkan bahwa di beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara telah menerapkan Program Satu Perawat Satu Desa. Boleh disebut program demikian dimulai dari provinsi tersebut, namun yang jadi pertanyaan siapa sosok dibalik lahirnya program tersebut?

Baiklah, sebelum penulis memaparkan secara gamblang, terdapat baiknya pembaca pahami dulu mengenai apa itu desa? Desa adalah wilayah paling kecil dan bagian daerah administratif pemerintahan di bawah kecamatan yg dipimpin oleh Kepala Desa.

Sejak era pemerintahan Jokowi-JK desa jadi perhatian khusus pembangunan, dengan mengalokasikan dana desa berdasarkan APBN tahun 2017 ini sebagai Rp 89 triliun, diperkirakan tiap desa akan mendapatkan lebih dari Rp 1 miliar.

Dengan dana besar itu, diharapkan oleh pemerintah pusat pembangunan dimulai dari desa, baik pembangunan manusia (SDM) maupun infrastruktur yang dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, yang akhirnya bermuara pada  kesejahteraan.

Dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terdapat tiga unsur krusial yg perlu dicapai, yaitu kesehatan, pendidikan, & baku kehidupan atau acapkali dianggap ekonomi.

Di sektor kesehatan, tentunya tidak luput dari tolak ukur penilaian maju atau tidaknya suatu wilayah. Dalam hal ini, pembangunan kesehatan  juga bagian dari tujuan indeks pembangunan manusia yang tidak terpisahkan dan berkaitan sekali dengan pembangunan ekonomi suatu wilayah.

Dapat penulis contohkan, seorang yang menderita penyakit Tuberculosis (TBC) misalnya, ia akan kehilangan produktifitas kerja, lantaran beraktifitas akan menciptakan tubuhnya sesak & gemetaran. Bahkan, penyakit demikian menular melalui percikan ludah dan udara.

Manakala hal demikian tidak teratasi atau dicegah pada suatu daerah ( desa) kemungkinan tidak baik pada wilayah tadi akan poly yang mengalami penyakit serupa dampak penularan. Dan, bilamana banyak penderita TBC di suatu wilayah, pastinya akan berdampak pada penurunan pendapatan suatu daerah, lantaran produktifitas kerja warga menurun, yang akhirnya berdampak buruk terhadap kesejahteraan. Dan,penyakit menular sejenis pun banyak yang nir dipahami sang rakyat penanganannya.

Kira-kira demikianlah model sederhana kaitan kesehatan yg mampu menghipnotis perekonomian suatu daerah, terutama daerah paling mini yang dimaksud dengan Desa.

Di Propinsi Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kabupaten Bombana memulai pembangunan manusianya dari desa menggunakan menciptakan program Satu Perawat Satu Desa. Tujuan primer penempatan Perawat disetiap desa merupakan buat melakukan edukasi kesehatan, nir hanya buat tugas penyembuhan saja. Tapi, dengan adanya acara tersebut Perawat dituntut melakukan pencegahan terhadap bahaya penyakit dan melakukan kenaikan pangkat kesehatan dalam setiap masyarakat pada desa.

Perawat yg bertugas pada desa juga dibawah koordinasi ketua desa, sebab anggaran penggajian Perawat diambil berdasarkan dana desa. Kemudian Perawat juga diperlukan berkoordinasi menggunakan, Bidan Desa, Dokter PTT & Puskesmas setempat.

Program Satu Perawat Satu Desa diikuti sang Beberapa Kabupaten lainnya di Sulawesi Tenggara

Sebagaimana penulis kutip berdasarkan situs Bombana Channel bahwa, "Sejauh ini telah terdapat empat Kabupaten pada Sulawesi Tenggara yang akan melaksanakan acara ini diantaranya Kabupaten Bombana sebagai pilot projek, Kolaka Utara, Konawe, & Konawe Utara."

Selain itu, sejumlah Kabupaten jua akan ikut mengaplikasikan acara satu desa satu perawat masing masing Kabupaten Muna Barat, Buton Utara, & Konawe Kepulauan, bahkan, Muna telah masuk pada RPJM.

Dan, baru-baru ini di Kabupaten Konawe, telah merekrut sebanyak 294 perawat untuk ditempatkan di beberapa desa di kabupaten Konawe. Sebelumnya akhir tahun 2016 program ini digulirkan oleh pemerintahan Kabupaten Bombana, dan tahun 2017 telah direalisasikan melalui Anggaran Dana Desa (ADD) sebagaimana yang disampaikan Pj. Bupati Bombana, Sitti Saleha pada kendaripos.fajar.co.id

Jadi jelas,  Program Satu Perawat Satu Desa ini dimulai duluan oleh Kabupaten Bombana di Sulawesi Tenggara, daerah tersebut perdana yang menginisiasi lahirnya program Satu Perawat Satu Desa. Namun siapa sosok dibelakang lahirnya program satu Perawat satu desa dimaksud?

Heryanto menerima amanah sebagai

Ketua DPW PPNI Sulawesi Tenggara/

Photo : Bombana Channel

Ia adalah Heryanto, laki-laki yang adalah alumni Akademi Keperawatan (Akper). Ia tercatat pernah sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), kemudian meninggalkannya & menentukan berjuang pada DPRD Bombana demi pembangunan daerahnya, terutama pada sektor kesehatan.

Kariernya terbilang cemerlang dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat yang ada di Kabupaten Bombana. Termasuk aspirasi Perawat, sebab ia   juga dipercayakan sebagai ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Sulawesi Tenggara, terpilih pada bulan juni 2016 lalu.

Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai ketua dewan pertimbangan PPNI. Heryanto mengakui jika dirinya mundur dari jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena merasa terpanggil untuk kembali mengangkat derajat Perawat serta memperjuangkan kesejahteraan masyarakat yang memilihnya sebagai anggota DPRD. Dan, itu ia buktikan dengan hadirnya program satu Perawat, satu desa. (Editor: Nurman)

Sumber Tulisan :

  1. https://www.google.co.id/amp/s/app.kompas.com/amp/bisniskeuangan/read/2016/04/20/134134826/Tahun.Depan.Tiap.Desa.Dapat.Anggaran.di.Atas.Rp.1.Miliar
  2. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63886
  3. http://zonasultra.com/2017-bombana-berlakukan-satu-perawat-satu-desa.html
  4. http://kendaripos.fajar.co.id/2016/11/12/2017-satu-desa-satu-perawat/
  5. http://bombanachannel.hol.es/sosok/​alumni-keperawatan-jadi-pns-masuk-anggota-dprd-dan-jabat-ketua-ppni-sultra/
  6. http://bombanachannel.hol.es/berita/program-satu-desa-satu-perawat-mendapatkan-apresiasi/

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini