WHAT'S NEW?
Loading...

9 Tips Praktis Mengerjakan Soal Uji Kompetensi Perawat| Bloggout

Medianers ~ Berikut tips praktis mengerjakan ujian kompetensi bagi Perawat, atau Ners tertuang dalam buku Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Nasional Program Studi Ners, diterbitkan tahun 2018 oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Dalam kitab dimaksud peserta dibutuhkan, "mengawali menggunakan doa sebelum mengerjakan soal. Jangan berpikir apa yang nir mampu, tapi pikirkan bahwa, Saya sanggup," demikian, kalimat pembuka pada kitab tadi. Sebagai berikut 12 Tips dan cara simpel mengerjakan soal uji kompetensi Perawat atau Ners secara nasional, antara lain :

1.Prioritas Jawab Soal

Prioritaskan jawab soal yang gampang, jangan terpaku pada soal yg sulit. Tetapi dalam akhir saat ujian, pastikan semua soal dijawab menggunakan menggunakan akal generik. Jawaban benar nilai positif 1 dan tidak ada nilai negatif (pengurangan) buat jawaban yg salah , maka isi semua jawaban soal.

2. Skimming & Scanning Soal

Baca menggunakan cepat setiap istilah (skimming). Kecepatan membaca ideal buat ujian nasional adalah 300 istilah per menit. Lebih cepat lebih baik. Apabila dengan skiming belum mampu dipahami, baca setiap istilah krusial (scanning) & buatlah analisa & keputusan hanya dari data dan pertanyaan yg tertulis saja. Hindari bercampurnya data & asumsi pada menjawab soal.

3. Fokus dalam Soal dan Jawaban

Waktu rata-homogen yang dipakai buat menjawab soal merupakan 60 detik. Perhatikan saat yang tersisa buat menentukan soal yang mampu dikerjakan dengan baik. Secara umum 60 dtk dipercaya waktu yg relatif buat mengerjakan satu soal. Jangan tergesa-gesa, fokus dalam jawaban soal.

4. Memahami Struktur Soal

Pahami struktur soal. Struktur soal terdiri atas: vignette atau kasus dilanjutkan dengan pertanyaan dan diakhiri dengan 5 pilihan jawaban (a, b, c, d, e). Dalam soal uji kompetensi nasional, hanya disediakan hanya 1 Pilihan jawaban benar. Berbeda dengan soal pada umumnya, dalam pilihan jawaban Tidak ada semua jawaban benar atau bukan salah satu jawaban diatas.

5. Memilah Jawaban Paling Tepat

Vignette biasanya berisi kasus klinis. Perhatikan 3 hal penting: keluhan utama yang ditampilkan, data klinis yang disajikan dan tempat pelayanan yang terjadi dalam kasus tersebut. Kemampuan menghubungkan 3 hal penting tersebut dapat membantu mengarahkan untuk mengelimininasi empat pengecoh (distractor) dan mencari satu pilihan jawaban yang paling tepat.

6. Pahami Teori & Kata Kunci

Yang perlu diingat, semua pilihan jawaban merupakan homogen, tidak terdapat yg tampak mencolok salah atau tidak sinkron. Pilihan hanya berdasarkan rentang menurut kurang sempurna hingga sangat sempurna, atau rentang baik & sangat baik. Pengecoh dibuat dari fenomena lapangan. Ketepatan pilihan jawaban sangat dipengaruhi sang pemahaman teori dan kata kunci.

7. Fokus pada Kata Kunci

Perhatikan kata-istilah kunci pada pertanyaan, seperti diagnosa prioritas atau prioritas diagnosa, prioritas tindakan, tindakan terpenting atau tindakan prioritas. Bentuk lain sanggup berupa istilah-istilah misalnya tindakan pertama, tindakan awal, tindakan segera, segera, awalnya, pertama, atau pri-oritas. Kata-kata kunci ini adalah modal buat penekanan menentukan jawaban yg semua tampak sahih.

8. Baca Ulang Sebelum Memutuskan

Bacalah setiap pilihan jawaban yang tersedia sebelum menjawab. Eliminasi atau abaikan pilihan jawaban yang salah atau tidak mungkin. Fokuskan logika pada jawaban yang mungkin berdasarkan pada kata penting dalam vignette dan kata kunci pertanyaan. Bila tidak yakin, baca ulang pertanyaan sebelum memutuskan pilihan.

9. Sesuaikan Pilihan Jawaban

Dasar pilihan jawaban disesuaikan dengan keadaan atau setting kasus dalam vignette. Prinsip umum adalah sesuai dengan teori keperawatan (bio-psiko-sosial-spriritual) dari klien yang digambarkan dalam vignette. Prinsip ini bergantung juga pada banyak hal, misalnya setting pelayanan.

Bila setting atau lokasi kejadian ka- sus berupa kegawatdaruratan, maka cara umum memilih prioritas berdasarkan masalah ABC (airway,breathing, circulation).

Perkecualian pendekatan ABC buat prosedur pemecahan Bantuan Hidup Dasar yang CAB, menurut katagori triase yang berlaku (merah, kuning, atau hijau) atau perkara ethik keperawatan.

Jika peristiwa kasus dalam vignette pada ruang rawat atau non gawat darurat,hirarki kebutuhan Maslow (fisiologis, rasa kondusif, afeksi sampai ekspresi) bisa dijadikan acuan menentukan jawaban yg benar.

Dalam menentukan kebutuhan fisiologis (berlaku juga pada setting gawat darurat) jua masih ada prioritas yg harus ditetapkan. Prioritas utama atau terpenting. Misalnya adalah diagnosa, maka pilihlah yang paling krusial, paling mengancam kehidupan. Intervensi juga adalah yang paling penting,berdampak akbar & atau sanggup mencegah timbulnya perkara lain.

Prioritas waktu. Misalnya adalah tindakan, maka pilihlah sesuai dengan kata kunci yang terdapat dalam pertanyaan. Jika ditanyakan prioritas pertama, maka carilah jawaban yang menunjukan bahwa tindakan tersebut harus dilakukan pertama kali sebelum tindakan lain, bahkan yang tindakan terpenting lain memerlukan tindakan tersebut dilakukan terlebih dahulu. Namun jika pertanyaan berfokus pada tindakan utama, maka pilihlah hal terpenting yang harus dilakukan sesuai kebutuhan kasus dalam vignette.

Kasus komunitas, manajemen, etik & aturan atau pengembangan profesionalisme tidak dapat menggunakan pendekatan kasus klinis gawat darurat & ruang rawat. Pendekatan akal umum dapat dipakai bila nalar secara teoritis nir dikuasai.

Demikianlah 9 Tips Praktis Mengerjakan Soal Uji Kompetensi Perawat, penulis sarikan dari buku Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Nasional Program Studi Ners, disusun oleh 9 orang dosen Keperawatan dari berbagai perguruan tinggi, dan tercantum sebagai editor buku adalah Masfuri, SKp, MN dan Moh. Syafar Sangkala, S.Kep., Ns., MANP.(AW/ Foto: pixabay.com)

Baca Juga : Tujuan Tentang Uji Kompetensi Perawat

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini