WHAT'S NEW?
Loading...

31 Mei, Hari Tanpa Tembakau Sedunia| Bloggout

Medianers ~ Setiap tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Hal ini diperingati bertujuan agar masayarakat mendapatkan informasi bahaya rokok dan dampak buruknya untuk kesehatan.

Hari Tanpa Tembakau Sedunia pertama kali digagas sang Negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1987. Sejak itu, sampai sekarang setiap tahunnya diperingati menjadi Hari Tanpa Tembakau.

Peringatan Hari Tembakau Sedunia ini terus menyuarakan buat para perokok agar tidak merokok atau menghisap tembakau selama 24 jam serentak diseluruh global.

Berdasarkan data yg dirilis pada situs WHO bahwa, setiap tahun, kurang lebih 225.700 orang di Indonesia mati akibat merokok atau penyakit lain yang berkaitan menggunakan tembakau.

Survei nasional yang diadakan dalam tahun 2013 & 2018 menerangkan bahwa penggunaan tembakau di Indonesia masih tergolong tinggi pada kalangan dewasa & remaja.

Masih dikutip dari situs WHO bahwa di Indonesia, "prevalensi merokok pada remaja usia 10-19 tahun semakin tinggi berdasarkan 7,dua% di tahun 2013 menjadi 9,1% dalam 2018. Peningkatan sebesar kira-kira 20%."

Sedangkan data dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2019 menampakan bahwa 40,6% pelajar pada Indonesia (usia 13-15 tahun), pernah memakai produk tembakau.

19,dua% pelajar saat ini merokok dan pada antara jumlah tersebut, 60,6% bahkan nir dicegah saat membeli rokok karena usia mereka, & dua pertiga menurut mereka dapat membeli rokok secara eceran.

Paparan terhadap tembakau di usia dini & remaja tidak hanya membentuk perokok seumur hayati, namun pula bisa berkontribusi terhadap stunting & menghambat pertumbuhan anak-anak.

Hal ini pula dapat menaikkan risiko terserang penyakit tidak menular (PTM) kronis, misalnya penyakit jantung, penyakit saluran pernapasan kronis, diabetes, dan kanker waktu mereka bergerak dewasa.

Untuk itu, WHO merekomendasikan agar seluruh orang tahu dan menyebarkan kesadaran akan risiko penggunaan tembakau bagi kesehatan & ancaman kesehatan bagi generasi belia pada masa depan.

Pesan WHO, mencegah para perokok, atau orang yg nir merokok, dan terutama generasi muda dari menggunakan produk tembakau sangatlah krusial bila rakyat negara Indonesia ingin sehat.

Mengurangi angka kematian dan penyakit yang berkaitan dengan tembakau, dan beban yang disebabkan oleh hal-hal tersebut pada sumber daya manusia dan perekonomian. (Sumber : WHO dan Kemenkes)

Baca juga : Setelah 3 bulan Berhenti Merokok Berat Badan Naik dan Dada Terasa Plong

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini