WHAT'S NEW?
Loading...

Penyembuhan Luka Sectio Caesaria Menggunakan Amnion Plasenta | Bloggout

Medianers ~ Penyembuhan kulit akibat luka sayatan operasi Sectio Caesaria (SC) dapat dipercepat menggunakan amnion plasenta. Amnion adalah selaput tipis transparan terdapat pada lapisan terluar yang membungkus plasenta.

Cara penyembuhan luka operasi SC demikian telah dipraktekkan dr. Vivi Ruliyanty, Sp.OG pada pasiennya. "Untuk mempercepat penyembuhan luka bekas sayatan operasi, saya menggunakan lapisan amnion yang diambil langsung dari plasenta," katanya.

"Setelah bayi dan plasenta dikeluarkan dari perut ibu. Langkah selanjutnya amnion yang membungkus plasenta dikelupaskan. Lalu direndam dalam cairan fisiologis. Dan penutup kulit yang terluka digunakan selaput amnion sebelum ditutup dengan kain kas steril," tambahnya.

"Penggunaan selaput amnion untuk mempercepat penyembuhan luka operasi telah diteliti oleh pakar dan ahli, juga telah diterbitkan di jurnal ilmiah sebagai referensi," kata dr. Vivi untuk memperkuat argumennya.

Selain mempercepat penyembuhan luka bekas operasi, selaput amnion yang digunakan sebagai penutup luka juga berfungsi baik mengatasi terjadinya keloid pada bekas luka. Dan, dapat mempercantik tautan bekas luka.

Keloid adalah jaringan menonjol berwarna kehitaman pada bekas luka. Jaringan tersebut muncul setelah luka sembuh. Kadang keloid menciptakan rasa gatal pada bekas luka. Keloid disebabkan oleh kelebihan protein (kolagen) pada kulit selama penyembuhan.

"Selama saya praktekkan, alhamdulilah selaput amnion juga baik untuk pencegahan terjadinya keloid pada bekas luka operasi," ungkap dr. Vivi yang sehari-hari berpraktek di RSUD dr Adnaan WD, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Selama kehamilan, selaput amnion ini juga memiliki banyak fungsi, diantaranya melindungi bayi dari benturan, dan pelindung plasenta sebagai penyuplai nutrisi untuk bayi. Jadi selaput amnion ini memiliki banyak fungsi sejak bayi dalam kandungan. (Nurman)

Baca juga : Penyebab IUD Bermigrasi Keluar Rahim, Ini Penjelasan dr.Vivi Ruliyanty, Sp.OG

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini