WHAT'S NEW?
Loading...

Waspada Produk Palsu, BPOM Luncurkan Aplikasi Cara Cek Obat dan Makanan| Bloggout

Bisnis vaksin, dan obat-obatan palsu sangat menggiurkan. Bisa mendatangkan keuntungan luar biasa. Seperti kasus di atas misalnya, dikutip dari laman daring beritasatu.com terungkap saat dipersidangan bahwa, "dua orang terdakwa mendapat keuntungan rata-rata Rp 40 juta per bulan. Selama 6 tahun menggeluti bisnis itu, terdakwa meraup untung Rp 2,8 miliar."

Kasus vaksin palsu hanya bagian mini menurut peredaran produk palsu pada Indonesia. Masih poly kasus lainnya yang belum terdeteksi oleh aparat penegak aturan. Jika, semuanya ditumpukan di pundak aparat penegak aturan, tentunya beban berat itu akan terus bertumpuk, manakala rakyat tidak ikut berpartisipasi mengawasi, melaporkan dan terlibat menilik menggunakan teliti setiap produk yg akan dibeli.

Lalu, bagaimana cara warga bisa berpartisipasi dengan gampang mengenali peredaran produk palsu, misalnya obat-obatan, kosmetik & kuliner, dan bagaimana pula cara melaporkannya? Untuk menjawab tantangan itu, BPOM meluncurkan sebuah aplikasi yang bisa diunduh di play store & diinstal di gawai (gadget). Aplikasi yang diluncurkan dalam tanggal 2 Desember 2018, & diupdate 4 September 2019 itu bernama, BPOM Mobile.

Berhubung pelaksanaan BPOM Mobile masih seumur jagung, masih poly produk obat & makanan yg belum terdaftar dalam sistem. Tetapi, saat seseorang memindai kode QR sebuah produk, datanya akan terekam sang pelaksanaan. Dan, jika produk yg di scan tidak dikenali sang sistem, maka pengguna cek balik dengan cara memasukan angka biar edar produk ke dalam kolom yang telah disediakan aplikasi. Lalu klik tombol, "cari produk," dan lihat hasilnya.

Selain pengguna dimanjakan dengan menu, "cek produk," aplikasi BPOM Mobile jua sangat krusial digunakan sang masyarakat & tenaga kesehatan. BPOM Mobile memiliki sajian pengaduan. Agar mampu memakai fitur itu, setiap pengguna diwajibkan mendaftar (registrasi).

Menariknya, spesifik pendaftar berdasarkan tenaga kesehatan diwajibkan mengisi bukti diri seperti, alamat email, nama lengkap, nomor telepon genggam, jenis profesi, dan tempat bekerja. Sedangkan, peminat berdasarkan masyarakat umum, relatif memasukan alamat email, nama lengkap, nomor telepon, & menciptakan kata kunci.

Setiap aduan rakyat terkait peredaran produk palsu, baik kuliner, obat-obatan & kosmetik, perkembangan kasusnya akan dirilis sang BPOM melalui sajian, "berita". Pengguna bisa cek dan klik menu tadi di pelaksanaan BPOM Mobile, buat menerima beritanya.

Seperti kasus 56 murid SMP di Pekanbaru yg menyayat tangannya setelah mengonsumsi minuman suplemen kesehatan merek Torpedo, misalnya. Masyarakat melaporkan, dicurigai minuman tersebut mengandung zat narkoba. Ternyata, minuman kesehatan Torpedo sehabis dilakukan pengujian laboratorium oleh BPOM, menampakan produk Torpedo tidak mengandung benzodiazepin. Artinya, aplikasi BPOM Mobile memang diurus oleh adminnya, dan selalu mengupdate perkembangan kasus.

Menanggapi kehadiran BPOM Mobile yang bisa digunakan dengan gampang tadi, Wiwit Syafitri Rulino selaku bunda rumah tangga, sekaligus berprofesi Bidan yg tinggal di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat menaruh apresiasi pada BPOM, " saya ucapkan terima kasih kepada BPOM, telah meluncurkan pelaksanaan ini. Saya merasa terbantu buat memeriksa produk makanan yang dijual di pasaran, termasuk obat-obatan," ujarnya.

Terakhir, dihimpun dari situs resmi BPOM RI beralamat di https://www.pom.go.id terus mengajak masyarakat untuk selalu waspada dan gunakan aplikasi BPOM Mobile, "ingat cek “klik” (kemasan, label, izin edar dan kadaluwarsa), sebelum membeli atau mengonsumsi obat dan makanan. Pastikan kemasannya dalam kondisi utuh, baca informasi pada label, pastikan memiliki izin edar dari BPOM RI, dan tidak melewati masa kadaluarsa," rilisnya.(Nurman)

0 comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini